Baduy adalah sebutan bagi masyarakat Desa
Kanekes Banten Selatan. Masyarakat Baduy beriman kepada Allah dalam naungan
agama Sunda Wiwitan. Agama Baduy merupakan sinkretisme Islam dan Hindu. Islam ala Baduy diucapkan dengan syahadat
dan diamalkan dengan tapa untuk menjaga dan melestarikan alam warisan karuhun,
nenek moyang. Tapa Baduy adalah bekerja di ladang dengan menanam padi sebagai
amalan ajaran agama, mengawinkan dewi padi dengan bumi. Tindakan masyarakat
Baduy itu berpedoman kepada pikukuh, aturan adat, dengan mematuhi buyut, tabu.
Ajaran agama, tapa, pikukuh dan buyut telah mengkonstruksi pribadi-pribadi
Baduy yang sederhana dalam menjaga alam lindung Kanekes. Sehingga,
kesejahteraan dan kedamaian dapat dirasakan oleh umat manusia. Apa yang diimani
oleh umat agama Sunda Wiwitan? Dan, bagaimana praktik ibadah ritual agama Sunda
Wiwitan? Melalui dua pertanyaan itu, tulisan ini dalam studi religi memaparkan
sistem religi dan ritual keagamaan Sunda Wiwitan. Keimanan dan ketaatan umat
Baduy kepada Allah tampak dalam tindakan mereka menjaga hutan, sungai dan
gunung hidup harmoni. Keimanannya bukan dalam hafalan ataupun penafsiran kitab
suci. Sedangkan, ibadah ritualnya dipraktikkan lewat bekerja di ladang dengan
aturan adat dan patuh pada tabu supaya panen berhasil dan umat sejahtera.
Ibadahnya bukan ingin menjadi manusia yang dihormati ataupun dermawan. Inilah
umat Sunda Wiwitan dengan pandangan hidup menjaga alam lindung Kanekes.