Sistem Teknologi Suku Mandar
Jenis Alat-Alat Tradisional
1. Alat-alat Produktif
- Alat-alat bertani
Uwase (kapak besar), bacci
(kapak kecil), kowik passembaq (parang), pambuar (tual), peduiq (linggis), sodo
(sodo), basse (pengikat padi), joppa (pemikul padi), pewulle (pemikul), kandao
(sabit), daqala (bajak), raqapang (ani-ani).
- Alat-alat mengolah padi
Palungang (lesung panjang),
issung (lessung), parridiq (alu), tappiang (tampi), Galeong (ayak besar).
- Alat-alat mengolah sagu
Passulung (alat pembelah
batang), lakung (pemukul), saringang (alat untuk menyaring sagu), sakung (alat
untuk menghancurkan sagu dari batangnya), balanu (uncak).
- Alat-alat untuk mengolah kopra
Endeq (tangga), kowiq (parang),
passukkeang (alat untuk mengupas kulit kelapa), panisi (alat untuk mengeluarkan
gading kelapa dari tempurung).
- Alat-alat untuk berburu
Doe (tombak), marepeq masandeq
(bambu runcing), kowiq (parang).
- Alat Bantu untuk Mapparondong Lopi (menurunkan dan menaikkan
perahu).
Pallaga seqde (penopang
samping), paqdisang (pengganjal bagian bawah), sambeta (kayu penopang
kiri-kanan),kalandada (kayu melintang bagian bawah), landurang (rel roda),
kaqjoliq (roda), gulang (tali-temali).
- Alat-alat untuk beternak
Pattoq (tiang tambatan), gulang
(tali), kaleqer (cincin hidung kerbau atau sapi), tallotong (alat mengikat
kambing), balanu (uncak).
- Alat-alat untuk menangkap ikan
Bandoang (kail), tuluq (tali
pancing), parrittaq (pancing untuk menangkap cumi-cumi), ladung (alat pemberat
pancing), dapoq, buaro, dao-dao, lawaq (keramba), banding, panabe, jarring
(alat penangkap ikan yang ditenun dari bahan serat tumbuh-tumbuhan), pukaq (pukat).
- Alat-alat tenun.
Cca, pamaluq, passa, talutang,
awerang, balida, pattanraq, aleq, saqar, patakko, palapa, bitting kolliq,
kolliq, toraq, pallossorang, pappamalinang, sissir daiq, (kesemuanya adalah
alat untuk menenun), unusang roeng, galenrong, pappamalinang, ayungang, (alat
untuk mengolah sutera), sautang (tempat membuat lungsing), balaqbaq (contoh
corak).
- Alat-alat dapur atau memasak
Dapurang (dapur), patuapi
(para-para), pallu (tempat belanga atau kuali dijerang), laliang (tungku),
pattapang (anglo), talongngeq (semblokan), panasil (pangganjal), balenga
(belanga), towang (tempat beras), gusi (tempayan), cibor (alat menimba air dari
tempayan), suger (sendok nasi), sekor (gayung), sipiq (sepit), tulilling
(embusan api), jepang (alat membuat jepa), kukusan, tapis (tapisan), paruq
(parut), pekelluq (kukuran kelapa).
- Alat-alat membuat dan
menyalakan api
Manggeseq
(alat untuk membuat api dari bamboo), tulilling (alat menyalakan api ari bamboo
bulat dan ini khusus dipakai menempa oleh pandai besi).
- Alat bantu mendirikan rumah
Pappeuma
(alat untuk penegak), jakaq (alat penopang), gulang (tali), lakung (alat
pemukul), pattuas (pengungkit).
- Alat-alat menganyam
Kowiq-kowiq (pisau), pangarruq
(pisau raut), pandarris (alat untuk meraut), panetteq (alat untuk merapatkan).
- Alat-alat pertukangan
Guma kattang (gagang ketam),
palu, paeq (pahat), kettang (kettam), petuttuq paeq (palu pahat), lakung (palu
besar), bassiq (pelurus), soqolo (pelurus), bangko pakkattangang (kuda-kuda),
passangerang (batu asah), garagaji (gergaji), gorogori (pelubang), seqo-seqong
(engkol), batu toying (batu apung untuk menghaluskan barang yang telah dibuat).
2. Alat-alat Senjata
-Gayang
(keris), doe (tombak), badiq (badik), jambia (belati), kanda wulo (parang
panjang), suppiq (sumpit), panah.
3 Wadah
Bakuq (bakul), karajing
(keranjang), tedaq dan rakkiq (empat bahan makanan), tappiang (tampi), katoang
(tempat air), bokki (alat mengambil air dari tanah liat), patti (peti), basung
(tempat menyimpan pancing/alat perikanan).
Alat-alat Upacara
Pappeundungang (pedupaan),
barang kuningan yang khusus dibeli seperti : pamenangang, tuquduang, rattiga,
cepe-ceper, kapar jarangang, kappar (baki), laqlang (payung).
4 Alat-alat Kesenian
Alat yang
dipetik
: kacaping, sattung
Alat yang
ditiup : suling, keke
Alat yang
digesek : gesoq
Alat yang dipukulkan :
jarumbing
Alat yang dipukul
: calong, katto-kattoq, ganrang (gendang) dan
Yang
dibeli dari luar, gong, tawaq-tawaq.
5 Alat-alat Transport
Alat transport di darat : tekek
alat pikulan pada kua kolong (terompah), bakuq (alat menjunjung),lembar (alat
pikulan di bahu), koroba (alat kendaraan yang ditarik kerbau atau sapi), bendi
(alat kendaraan yang ditarik oleh kuda). Alat transport di sungai misalnya
rakiq (rakit), lepa-lepa (sampan). Dan alat-alat transport di laut adalah
berbagai macam type dan jenis Perahu
pola perkampungan
Seperti daerahh-daerah lainnya, letak
perkampungan mandar selalu memperhatikan arah mata angin, yaitu timur, barat,
utara dan selatan. Mungkin karena keempat arah mata angin tersebut mempunyai
arti falsafahmya tersendiri.
Untuk orang mandar, arah timur merupakan
pilihan. Arah dimana matahari terbit atau menghadap legenda sumber mata
pencaharian seperti sungai dan laut. Ini sesuai tradisi nenek motang mereka.
Yang membuat perkampungan dari perhitungan dan pertimbangan menurut kepentingan
hidup.
Letak-letak rumah merupakan kelompok bentuk
perkampungan. Ada yang seperti bentuk bulat, bulat panjang dan ada yang
berjejer mengikuti jalan setapak, dengan pusat perkampungan pasar dan mesjid.
Tapi untuk saat ini letak-letak rumah sudah
teratur. Di sesuaikan oleh pola perkampungan masyarakat desa.
Rumah to mandar
Yang unik dari rumah orang mandar yaitu latar
belakang pandangan hidup mereka mengenai rumah. Rumah to mandar mempunyai 3
tingkatan
1. Bagian atas disebut atapan (rankkeang,
loteng) berfungsi sebagai tempat penyimpanan padi(lumbung padi) atau tempat
penyimpanan makanan lainnya seperti jagung dan kacang-kacangan.
2. Bagian kedua di sebut alawe boyang/ ruang
atau boyang/samboyang berfungsi sebagai tempat tinggal anggota-anggota keluarga.
3. Bagian bawah yang disebut naung boyang
(bawah rumah) berfungsi sebagai tempat hewan-hewan peliharaan seperti kerbau,
sapi, kambing, ayam, dan anjing.
Berbentuk segi empat dibentuk dan di bangun
mengikuti model kosmos. Sesuai kepercayaan mereka bahwa alam raya (makro
kosmos) tersusun dari 3 tingkatan, yaitu alam atas atau banua atas, batua
tengah dan banua bawah.
Pola umum bentuk rumah-rumah mandar adalah
alawe boyang yang terdiri dari 3 lowang (ruang). Ruang depan yan berfungsi
sebagai tempat tamu-tamu, ruang tengah yang berfungsi sebagai tempat kepala
keluarga dan ruang belakang yang berfungsi sebagai tempat gadis-gadis atau
anggota keluarga wanita.
Untuk melihat siapa penghuni rumahnya kita
bisa melihat bagian muka dan belakang pada puncak rumah yang berbentuk segitiga
yang di sebut tumba'layar. Jika tumba'layarnya bersusun empat makan itu adalah
rumah raja. Bila bersusun 3 itu rumah bangsawan.
Demikian tanggajika induk tangga (palalang) 2
buah memakai pembulossorang yang menunjukan rumah raja atau bangsawan. Rumah
orang biasa tidak mempunyai pembulossorang anak tangga selalu ganjil yaitu
5&7&9 dan seterusnya.
Makanan dan minuman to mandar
Makanan pokok orang mandar adalah beras dan
jagung. Makanan tambahan adalah ubi, kayu (lame ayu), ubi jalar (kandoro dan
lame), pisang, kacang tanah, kacang hijau dan sebagainya
Minuman yang di sukai yaitu : indu' mammis
atau manyang manis (tuak manis) dan sara'ba (sejenis minuman yang di buat dari
gula merah di masak bersama dengan jahe).
makanan khusus berupa kue-kue : golla kambu,
putu-putu manyang, paranggi, tetu', bikang, katirimandi, jepa, luwu, sari
manis, baye, dodor, sokkol, cucur, buah sappang, bu'us-bu'us, dadar, cucur
tallo, sirikaya loka sari, aula, baruas dan sebagainya.
Pakaian adat dan perhiasan
Pakaian adat suku mandar adalah baju pokko,
baju boko dengan lapisan sa'be mandar.
Baju pokko dipakai oleh para gadis remaja,
motif dan warna tergantung pada selera pemakainya. Dengan bentuk : memakai
lengan yang panjangnya kira-kira 5cm di bawah siku lengan, memakai kerah atau
leher, tempat kancing atau patto'do di depan tepat di tengah dada bawah.
Baju boko dipakai oleh perempuan yang sudah
bersuami dibuat dari kain sutra yang tidak bermotif dan warna baju boko
tergantung pula pada selera pemakainya. Tetapi warna baju boko yang populer
saat ini adalah warna putih dan biru. Baju boko tidak memakai lengan (bentuknya
segi empat), lubang untuk memasukan kepala terdapat di bagian atas depan,tidak
mempunyai pinggang (lurus ke bawah), sisi samping di jahit sebelah menyebelah
kecuali bagian lenganuntuk memasukan tangan dan tidak pernah memakai kerah.
Baju boko ratte adalah baju boko yang di
tambah asesoris berupa kalung. Baju ini di pakai oleh pengantin perempuan
mandar.
Sarung sutra (lipa' sa'be mandar), di tenun
dari benang sutra dengan berbagai corak (sure') diantaranya : sure' ganttung
layar, ringgi, beru-beru, tunggeng, tujuh sappulo, pangulu, panglu padang,
padhadha, mara'diah, salaka, puang lembang. Selain corak diatas , kini para
penenun sutra mandar telah menemun corak kreasi baru seperti sure' parabola,
megawati dan gus dur. Di pakai untuk upacara tradisional. pakaian pengantin
laki-laki didaerah mandar terdiri dari passigar dan pa'jas tutup. Pakaian
passigar terdiri dari sigar (tutup kepala), baju kemeja, badawara (kain tutup
bahu), dan lipa'ratte dipakai oleh para keturunan bangsawan raja. Dan pakaian
pa'jas tutup terdiri dari sokko biring, jas tutup, celana alang, dan lipa'
sa'be sure' pangulu/pangulu padang dipakai oleh kaum bangsawan adat.
Matulada, Prof. DR. H.A, 1998. Sejarah,
Masyarakat, dan Kebudayaan Sulsel, Hasanuddin university Press.