BAB IX PENUTUP


BAB IX
PENUTUP
§     Kebudayaan Suku Sasak Dalam Menghadapi Masa Depan

Di era millennium dan derasnya  arus globalisasi, tidak dapat dipungkiri banyak kebudayaan dan kearifan local yang dimiliki Indonesia lambat laun meluntur tergerus derasnya pengaruh globalisasai dari luar. Arus globalisasi tidak dapat di cegah datangnya, dan tidak dapat ditolak keberadaannya, namun derasnya arus globalisasi yang datang dari luar jangan sampai mempengaruhi kebudayaan yang dimiliki suku sasak. Adanya arus globalisasi diharapkan jangan sampai merusak tatanan tradisional kehidupan masyarakat suku sasak, yang hidup secara tradisional yang bisa dilihat dari keadaan bangunan dan masih menjaga dan melestarikan warisan nenek moyang mereka.

§     Kebudayaan Suku Sasak Sebagai Aset Pariwisata

Suku Sasak yang berada di Pulau Lombok – Nusa Tenggara Barat merupakan suatu suku yang menjadi asset sangat berharga bagi pariwisata Indonesia. Lombok yang Indah akan pantainya, akan jauh lebih indah jika para wisatawan berkunjung ke Lombok dan menyempatkan bercengkerama dengan  masyarakat suku Sasak. Merasakan keramahan dan kearifan local yang dimiliki suku Sasak, tentu akan menjadi sebuah pengalaman yang sangat menarik bagi wisatawan itu sendiri. Dengan datangnya wisatawan ke Lombak dan suku Sasak khususnya, itu juga akan menjadi sumber penghasilan bagi warga suku Sasak yang bekerja di bidang pariwisata, seperti para pedagang maupun pengrajin souvenir khas  suku Sasak, misalkan kain teenun ikat khas suku Sasak.

§     Cukup Potensialkah Suku Sasak Sebagai Aset Wisata ?

Bukti nyata bahwa suku Sasak merupakan asset berharga untuk bidang pariwisata adalah dengan masih mempertahankan salah satu ciri yang telah ada dari zaman nenek moyang mereka, yaitu tradisi rumah adat. Rumah adat suku Sasak tidak terpengaruh design modern saat dan justru tetap mempertahankan apa yang disampaikan oleh nenek moyang mereka tentang masalah rumah tempat tinggal. Di zaman yang modern ini, keunikan seperti yang ditampilkan oleh masyarakat suku Sasak, yakni mempertahankan tradisinya adalah sebuah hal yang bernilai mahal di tengah derasnya arus globalisasi yang semakin menggerus nilai-nilai local yang ada. Jadi, suku Sasak sangat potensian sebagai asset wisata Indonesia.
0 Responses