PENUTUP
A.
Kebudayaan Menghadapi Masa Depan
Ø Pariwisata
adalah kegiatan dinamis yang melibatkan banyak manusia serta menghidupkan
berbagai bidang usaha. Tujuan pengembangan pariwisata, bukan hanya sekedar
peningkatan perolehan devisa bagi Negara, akan tetapi lebih jauh diharapkan
pariwisata dapat berperan sebagai katalisator pembangunan. Pariwisata mempunya
kaitan nyang erat pada elemen-elemen tertentu misalnya kebudayaan, lingkungan,
pembangunan berkelanjutan, dampak pariwisata terhadap lingkungan maupub dampak
terhadap social. Kebudayaan adalah sebuah partisipasi masyarakat tertentu
dimana menjadi sebuah tradisi yang aelau di lakukan. Kebudayaan sangat
mempengaruhi pariwisata di masa depan. Banyak orang beranggapan bahwa
pariwisata hanya dapat dilakukan hanya berekreasi ke suatu objek tertentu. Kebudayaan
bisa menjadi sebuah objek yang sangat menarik dari setiap masyarakat suku-suku
bangsa. Pariwisata buday merupakan jenis pariwisata yang berdasarkan pada
mosaic tempat, tradisi, kesenian, upacara-upacara, dan pengalaman memotret
suatu bangsa atau suku bangsa dengan masyarakat, yang merefleksikan
keanekaragaman(diversity) dan identitas (karakter) dari masyarakat atau bangsa
yang bersangkutan. Pariwisata budaya memanfaatkan budaya sebagai potensi wisata
dan budaya yang dapat dibedakan menjadi tiga wujud, yaitu gagasan, aktivitas
dan artefak. Dari gagasan wujud ide,
gagasan, nilai, norma, peraturan yang sifatnya abstrak (tidak dapat diraba atau
disentuh).
Wujud kebudayaan
ini terletak pada kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika
masyarakat itu menyatakan gagasan dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari
kebudayaan ideal berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya penulis warga
masyarakat tertsebut.aktivitas berupa wujud kebudayaan sebagai suatu
tindakan berpola dari manusia dalam
masyarakat.wujud ini sering disebut wujud sosial. Selain itu, dari segi artefak
yaitu merupakan wujud kebudayaan fisiknyang berupa hasil dari aktivitas
perbuatan, dan semua karya manusia berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat
diraba, dilihat, dan di dokumentasikan. Dari berbagai macam hal yang dapat
diartikan dalam kebudayaan, membuktikan bahwa pariwisata tidak hanya berpola
pada rekreasi. Kebudayaan juga merupakan pariwisata yang dapat dirasakan oleh
wisatawan. Kebudayaan di masa depan haruslah di kembangkan karena tidak semua
wisatawan hanya ingin merasakan keindahan alam. Sebagian wisatawan asing juga
memiliki rasa ingin tahu aan kebudayaan dari setiap daerah yang dikunjunginya.
Banyak tempat-tempat juga benda-benda yang terdapat disetiap daerah yang
dikunjungi. Berbagai macam keragaman, kreativitas juga seni dapat di dapatkan
dari suatu daerah. Oleh karena itu, seharusnya pemangku kepentingan
(stakeholder) membudidayakan kebudayaan setiap daerah agar tidak punah.
Pelestarian untuk kebudayan di masa yang akan datang dapat dilakukan dengan
cara mencintai juga memahami akan kebudayaan yang kita milki. Memperkenalkan
seni budaya indonesia juga
penanggulangan akan meklaim budaya kita yang haruslah dijaga. Mempertahankan
budaya yang dimiliki merupakan suatu penanggulan akan kebudayaan di masa depa
agar kebudayaan tersebut terus berkembang dan tidak pudar. Selain itu, wisatawan juga ikut berpartisipasi dalam
pemelihara kebudayaan yang sudah dimiliki oleh masing-masing daerah. Menjagga
dan menghormati norma agama, adat istiadat dan nilai-nilai yang hidup dalam masyarakat setempat, juga turut serta
dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan yang sudah menjadi buadaya
daerah tersebut.
B.
Kebudayaan Sebagai Aset pariwisata
Ø Pariwisata
merupakan gabungan dari produk dan produk jasa. Keduanya saling berhubungan,
dibutuhkan dan dihasilkan oleh pariwisata. Kegiatan wisata membutuhkan
interaksi antara wisatwan sebagai pengguna jasa dan tuan rumah sebagai penyedia
jasa. Dalam kenyataan kehidupan bermasyarakat, antara wujud kebudayaan yang
satu tidak bias dipisahkan dari wujud kebudayaan lain. Sebagai contoh wujud
kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah kepada tindakan (aktivitas) dan
karya (artefak) manusia dan keseluruhannya membentuk sebuah potensi wisata yang
menarik. Berusaha menonjolkan sebuah daya tarik untuk memicu wisatawan akan
keunikan dari wisata budaya. Mulai dari situs arkeologi, sejarah dan budaya seperti
monumen, gedung bersejarah rumah Ibadah, daerah atau kota yang bersejarah.
Kebudayaan juga berbentuk adat istiadat, busana, upacara keagamaan, tradisi,
gaya hidup. Berbagai pola kehidupan masyarakat yang menjadi daya terik wisata
juga menjadi ketertarikan wisatawan untuk mengetahui tentang kebudayaan di
daerah tertentu. Dari kebudayaan wisatwan dapay mengetahui pola kehidupan
masyarakat dalam yang lebih menghormati kebudayaan dan tradisi leluhur mereka.
Festival budaya baik yang rutin setiap bulan atau kegiatan tahunan dalam
masyarakat, seperti upacara panen padi atau festival laying-layang. Oleh sebab
itu, kebudayaan menjadi aset pariwisata karena untuk menghadapi pariwisata
kedepannya tidak hanya harus melalui pengembangan dan pembangunan pada setiap
objek wisata. Melalui kebudayaan pariwisata dapat berkembang karena kebudayaan
yang ada merupakan hal yang tidak mudah punah, seperti objek wisata buatan yang
mudah punah apabila tidak adanya pembangunan yang lebih. Kebudayaan yang dapat
di jaga dan dilestarikan akan menjadi aset karena tidak semua wisatawan hanya
tertarik akan kelebihan dari apa yang dipunya dari suatau daerah, akan tetapi
dari sebuah kehidupan masyarakat yang berbeda dan pola kehidupan yang jauh dari
system teknologi akan membuat wisatawan mampu melihat kehidupan masyarakat
sederhana.
Banyak asset yang di peroleh dari kebudayaan
misalnya dari pembuatan suatu benda yang mempunyai arti dan nilai seni yang
tinggi dari sebuah kebudayaan. Seni dan kerajianan tangan baik berwujud atau
tak berwujud, seperti tari, musik, drama, patung, dan arsitektur. Usaha daya
tarik wisata minat khusus yang memanfaatkan budaya sebagaio latar belakang.
Namun, kegiatan yang diciptakan harus mempunya spesifikasi. Pengusaan daya
tarik dan minat khusus sebagai sasaran wisata. Kebudayaan yang menjadi asset
pariwisata harus dijaga dari kontaminasi oleh kebudayaan wisatawan internasional
(tourist), karena pengaruh dari luar dapat mengangikibatkan kebudayaan tersebut
akan mempengaruhi kelestariannya. Pariwisata dapat mempromosikan sebuah
kebudayaan kemasyarakat luas sehingga citra masyarakat semakin terkenal. Wisatawan
yang datang memperkenalkan budaya masyarakat setempat kepada orang lain
sehingga mereka dapat mengujungi daerah wisata tersebut. Pariwisata yang sedang
tidaj berkembang dpat menghidupkan kembali malaui pertujukan seni dan ritual
yang hamper punah. Maka, ketika kebudayaan disadari sebagai aset upaya
konservasi dan preservesi dilakukan agar kebudayaan menjadi lestari dan dapat
dinikmati dalam jangka panjang.
Daftar
pustaka :
-
Ismayanti, 2010, pengantar ilmu pariwisata, Jakarta
: PT.gramedia widi asarana Indonesia
-
Drs.oka A.yoeti,MBA, 2008, Ekonomi pariwisata,
Jakarta : kompas
-
Koetjaraningrat,
2002, pengantar ilmu antropologi, Jakarta : PT.Rineka cipta