Sejak jaman belanda kota bukittinggi merupakan pusat kegiatan pemerintahan sebelum dipindahkan ke kota padang.Di kota ini banyak terdapat peninggalan sejarah dan budayanya diantaranya jam gadang:
Jam yang menjadi lambang kota bukit tinggi dibangun tahun 1826 dalam bentuk menara yang tinggi di pusat kota,agar juga dapat terlihat oleh masyarakat dari sekeliling kota bukittinggi Jam Gadang sebagai hadiah dari Ratu Belanda kepada Rook Maker, sekretaris atau controleur fort de kock  (sekarang kota bukit tinggi ) pada masa pemerintahan Hindia dan belanda. Arsitektur menara jam ini dirancang oleh Yazin Sutan Gigi Ameh, sedangkan peletakan batu pertama dilakukan oleh putra pertama Rook Maker yang pada saat itu masih berusia 6 tahun.
Ada satu kawasan yang selalu ramai di Bukittinggi saat akhir pekan tiba, pelataran Jam Gadang. Pelataran ini selalu dipadati pengunjung untuk berfoto ria atau sekadar duduk santai di depan jam, dan pedagang yang menjajakan aneka barang dagangan.

Berada di tengah Kota Bukittinggi, Jam Gadang memiliki pelataran yang cukup luas. Tempat ini dimanfaatkan warga sekitar dan turis untuk melakukan banyak aktivitas. Biasanya, warga sekitar dan juga pelancong memanfaatkan waktu libur akhir pekan, untuk duduk-duduk sambil menikmati udara sejuk Kota Bukittinggi. Banyaknya pedagang yang menjajakan aneka barang juga menjadi daya tarik sendiri kota ini.

Jika berlibur ke Bukittinggi, pastikan Anda berkeliling kota menggunakan delman yang selalu parkir di depan pelataran Jam Gadang. Biasanya, Anda dipatok harga Rp 20.000 sekali keliling. Jangan lupa juga untuk mencicipi sedapnya sate padang,
Jam gadang adalah jam besar, Menara Jam berbentuk persegi empat dengan tinggi 26 meter. Tidak terlau tinggi memang, tetapi jika kita naik ke atas menara dengan membayar 3000 jika anda menaiki ke lantai atas anda bakal melihat seluruh kota bukit tinggi yang sangat indah dan menarik,gadang dalam bahasa minangnya besar dan memang sebagai ikon kota bukit tinggi tersendiri ,jam gadang sendri mempunyai keunikan yaitu jika kita lihat angka 4 Romawi pada tulisan jam yang menunjukkan angka 4 di atas, maka akan terlihat berbeda dari biasanya. Jika biasanya ditulis dengan “IV”,  maka pada jam Gadang Bukittinggi ini ditulis dengan angka IIII. Banyak cerita yang melingkupi cara penulisan dari angka 4 Romawi ini.terus Jam Gadang ini terdiri dari empat jam yang mengarah pada empat penjuru angin, di mana mesinnya bergerak secara mekanik. Keempat jam ini mempunyai diameter yang sama, yaitu 80cm. Dengan diameter ini, secara keseluruhan bentuk jam bisa terlihat dari jarak yang cukup jauh.
0 Responses