Sistem Kesenian


Bab IX Kesenian


Barongsai
Selain mempunyai makna religi barogsai bisa juga dijadikan kesenian tradisoanal tionghoa.

Dongbula
adalah semacam instrumen musik kuno Etnis Khazak. Di sejumlah keluarga etnis Khazak, bahkan beberapa generasi bisa main beberapa lagu.

Jauh pada abad ke-3 sebelum Masehi, Dongbula telah tersebar di daerah Xinjiang Tiongkok.

Badan alat musik itu terbuat dari kayu dan berbentuk sebuah sendok besar. Dongbula merupakan alat musik yang selalu dibawa penyanyi kalangan rakyat etnis Khazak. Dengan alat musik itu, orang Khazak tidak kesepian lagi ketika menggembala ke luar. Sesudah kembali di rumah magrib, semua orang menikmati kesenangan dengan iringan musik Dongbula sambil menyanyi sambil menari.

Daya manifestasi Dongbula sangat kaya. Dengan tehnik permainan yang berbeda dapat dimanifestasikan sumber air di padang rumput, bunyi burung yang mersik, gerombol kambing yang bersukaria dan kuda yang lari kencang.
Kecapi kuno
adalah instrumen putar kuno Tiongkok. Kecapi kuni pada zaman dahulu disebut sebagai “Qin†atau “Yao Qinâ€. Kecapi kuno Tiongkok bersejarah lama dan jauh pada zaman Dinasti Zhou lebih dari 3 ribu tahun yang lalu, nenek moyang bangsa Tionghoa telah menemukan kecapi kuno.

Orang zaman dahulu kalau main kecapi kuno ada cara khususnya. Sebelumnya harus bermandi dan mengganti baju, kemudian baru main kecapi dengan menaruh kecapi di atas bahu atau meja. Tangan kiri putar senar, tangan kanan tekan senar, dan tuntutan ketepatan bunyi musik sangat ketat.

Pembuatan kecapi kuno merupakan semacam kesenian yang khusus. Zaman Dinasti Tang dan Dinasti Song merupakan masaa emas pembuatan kecapi kuno dan muncul sejumlah sari yang tinggi tehniknya dan indah bunyinya.

Selama puluhan tahun ini, Tiongkok telah memulihkan pembuatan kecapi kuno dan mengadakan perbaikan supaya instrumen musik kuno itu bersemarak kembali.

Cara main kecapi kuno sangat kaya, boleh main sendiri, main bersama-sama, atau main sebagai iringan lagu kuno.
Hubsi,
semacam instrumen musik kuno yang sangat digemari rakyat etnis Mongol. Pada awal abad ke-1 sebelum Masehi, etnisdi Tiongkok Utara menciptakan instrumen musik itu dengan meniru instrumen musik etnis Han seperti kecapi kuno.

Hubsi yang tradisional bentuknya mirip sebuah sendok nasi yang panjangnya sekitar 990 sentimeter. Cara mainnya seperti alat musik lainnya, pemain dengan memeluk instrumen, tangan kirinya menekan senar dan memutar senar dengan jari jembol dan telunjuk.

Sebutan Hubsi paling awal dicatat dalam buku sejarah Tiongkok abad ke-13 sampai ke14. Pada waktu itu, Hubsi dikategori sebagai alat musik tingkat nasional dan sering tampil diputar dalam jamuan meriah. Instrumen musik itu kemudian tersebar ke kalangan rakyat.

Sejak berdirinya RRT, melaui upaya para pekerja musik, mereka menciptakan Hubsi tipe baru dengan mencontohi benda budaya yang ditemukan sehingga telah menyemarakkan alat musik kuno itu.

0 Responses