- Pengobatan
Jamu
Sejak abad ke-15, Ambon terkenal sebagai pusat
perdagangan rempah, meskipun penghasil rempah umumnya diperoleh dari daerah
Maluku dan sekitarnya. Kekayaan alam ini telah menarik perhatian bangsa lain.
Salah satunya adalah George Everhard Rumphius yang kemudian mengunjungi Ambon,
dan selanjutnya menulis buku "Herbarium Amboinense" pada abad ke-17.
Buku ini memuat berbagai berbagai jenis tumbuhan yang tumbuh di daerah Ambon
dan Maluku, termasuk tumbuhan rempah, obat, dan sebagainya.
Tumbuhan obat merupakan bahan utama dalam
pengobatan tradisional yang telah digunakan sejak lama oleh masyarakat Ambon.
Setiap daerah/suku bangsa tertentu, seperti suku Ambon, mempunyai upaya
kesehatan yang sudah menyatu dengan kebudayaannya. Ditinjau dari aspek
pengetahuan tentang pengobatan tradisional, suku Ambon merupakan masyarakat
yang mampu menolong dirinya dan keluarganya dengan pengobatan tradisional.
Cara pengobatan yang dilakukan oleh etnis Maluku
ada bermacam-macam, baik tunggal maupun gabungan tindakan pengobatan. Misalnya,
gabungan akupresur; pijat refleksi telapak kaki dan urut (Ambon); urut (Ambon,
Suli, Telaga kodok, Liang, Mamala, Haruku); disembur; dikop (Ambon);
dijilat/disedot/diisap (Ambon); dimandikan dengan ramuan obat; serta menyiram
kepala dengan ramuan obat (Amahusu). Tetapi, sebagian besar cara pengobatan
tersebut menggunakan ramuan obat.
Ramuan tradisional etnis Maluku disajikan dengan
cara dimakan segar (misalnya daun kaki kuda), dimakan mentah/digosok ke seluruh
tubuh (misalnya bawang merah), dikukus setengah matang kemudian dimakan
(misalnya beluntas), direbus kemudian airnya diminum (misalnya belalang
babiji/meniran), daun diremas kemudian ditempel di luka (misalnya turi), serta
dikonsumsi dengan cara ditumbuk, kemudian ditambah air hangat, diperas, kemudian
airnya diminum.
Daun sukun
Daun
sukun mempunyai khasiat buat kesehatan, efektif untuk mengobati berbagai
penyakit seperti liver, hepatitis, sakit gigi, gatal-gatal, pembesaran limpa,
jantung, dan ginjal. Bahkan, masyarakat Ambon memanfaatkan kulit batangnya
untuk obat mencairkan darah bagi wanita yang baru 8-10 hari melahirkan.
Beberapa
pakar obat tradisional memang meragukan khasiat daun sukun. Namun masyarakat
sudah percaya dan membuktikan khasiat daun sukun yang dapat menyembuhkan
penyakit liver, jantung dan ginjal.
Daun
sukun diyakini mengandung beberapa zat berkhasiat seperti asam hidrosianat,
asetilcolin, tanin, riboflavin, dan sebagainya. Zat-zat ini juga mampu
mengatasi peradangan.
Selain
itu, secara empiris, daun sukun mampu menyelamatkan ginjal yang sakit. Sebuah
riset yang dilakukan LIPI dengan peneliti asal Cina juga mengungkapkan, daun
sukun sangat berguna bagi proses penyembuhan penyakit kardiovaskular.
Referensi: