Sistem Sosial

Apabila diperhatikan dengan cermat, sifat orang arfak adalah individual. sebelum kedatangan Belanda pada awal dasawarsa rumah mereka dibangun di atas pohon sebuah panggung.

Menurut adat seorang pria yang telah menikah menetap di rumah orangtuanya di tengah tengah para kerabatnya yaitu adat virilokal. dengan demikian kelompok kekerabatan yang terkecil dalam masyarakat sukubangsa arfak adalah keluarga luas virilokal yang menghuni satu rumah terdiri dari sepasang suami-isteri bersama keluarga inti sari 3-5 anak pria mereka. apabila daya tampung rumahnya terbatas, maka dengan persetujuan ayah dari anak anak pria tadi dibangun rumah yang baru. satu tumitsen biasanya mempunyai 3-5 kamar, sebanyak pasangan suami-isteri yang ada.

rumah di bangun cukup besar dan berbentuk segi empat dengan dinding - dinding yang terbuat dari kulit pohon, dan tanpa jendela . atapnya terbuat dari daun pandan , sedangkan lantainya dari dari belahan daunnibung atau bahasa meyah disebut mesiyi . di atas setiap perapian terdapat mofa.

Sejak zama pemerintah belanda orang arfak diperintahkan tinggal terkonsentrasi dalam perkampungan agar mereka lebih mudah di atur dan di awasi. perkampungan orang arfak makin lama makin membaik keadaannya dengan rumah rumah yang di bangun di atas tiang tiang. melalui celah celah di lantai udara segar dapat masuk ke dalam rumah dan kotoran rumah pun mudah di keluarkan , kolong rumah yang luas itu sering juga di pakai untuk menyimpan kayu api dan juga sebagai kandang ternsak.

Perkawinan masyarakat suyku arfak masih banyak di atur oleh orang tua dan para kerabatnya dan kadang kadang orang sudah dijodohkan sejak kecil. suatu perkawinan yang di atur oleh orang tua seringkali menyebabkan bahwa mempelai pria dan wanita belum saling mngenal.

walaupun perkawinan di atur secara ketat poligini terjadi juga. yaitu biasanya oleh kepala desa (manir) orang yang di anggap keramat atau kaya raya trampil dalam segala hal. pada umumnya perkawinan orang arfak adalah monogrami dan adat menetap sesudah nikah adalah viilokal.
0 Responses