Salah satu
contoh senjata tradisonal yang ada di bali :
Trisula
Trisula pada patung Poseidon di Kopenhagen.
Trisula atau trishula
atau serampang (Sanskerta: trishul) adalah tombak
bermata tiga yang secara harfiah berarti tiga tombak. Juga disebut trident
dalam bahasa Inggris. Trisula juga digunakan oleh retarii, gladiator dengan penampilan seperti nelayan (membawa jaring).
Trisula saat ini sering diasosiasikan dengan setan oleh mitologi Kristen.
Ini kemungkinan karena penggunaannya dalam agama pagan.
Trisula adalah senjata Siwa, salah satu dari Trimurti yang sering disembah pada masa kejayaan kerajaan Hindu-Budha
di Jawa. Begitu pula dalam agama pagan Yunani-Romawi Poseidon (Neptunus) dewa peguasa
laut selalu membawa trisula. Dalam kebudayaan Mikenai, Poseidon adalah dewa utama, dan mungkin
lebih utama dibanding Zeus.
Trisula juga digunakan sebagai senjata utama oleh tentara
Korea masa lalu, berbeda dengan tentara Tiongkok saat itu yang menggunakan tombak dengan mata
berbentuk daun.
Dalam tradisi spiritual Hindu trisula adalah simbol mata
ketiga.
Rumah Adat
Rumah adat bali
Rumah Bali
yang sesuai dengan aturan Asta Kosala Kosali (bagian Weda yang mengatur tata letak ruangan dan
bangunan, layaknya Feng Shui dalam Budaya China)
Menurut filosofi masyarakat Bali,
kedinamisan dalam hidup akan tercapai apabila terwujudnya hubungan yang
harmonis antara aspek pawongan, palemahan dan parahyangan. Untuk itu pembangunan
sebuah rumah harus meliputi aspek-aspek tersebut atau yang biasa disebut Tri Hita Karana. Pawongan merupakan
para penghuni rumah. Palemahan berarti harus ada hubungan yang baik antara
penghuni rumah dan lingkungannya.
Pada umumnya bangunan atau arsitektur
tradisional daerah Bali selalu dipenuhi hiasan, berupa ukiran, peralatan serta
pemberian warna. Ragam hias tersebut mengandung arti tertentu sebagai ungkapan
keindahan simbol-simbol dan penyampaian komunikasi. Bentuk-bentuk ragam hias
dari jenis fauna juga berfungsi sebagai simbol-simbol ritual yang ditampilkan
dalam patung.
Transportasi
Bali
tidak memiliki jaringan rel kereta api namun jaringan jalan
yang sangat baik tersedia khususnya ke daerah-daerah tujuan wisatawan. Sebagian
besar penduduk memiliki kendaraan pribadi dan memilih menggunakannya karena
moda transportasi umum tidak tersedia dengan baik, kecuali taksi.
Jenis
kendaraan umum di Bali antara lain:
Dokar kuda di bali
- Dokar, kendaraan dengan menggunakan kuda sebagai penarik
- Ojek, taksi sepeda motor
- Bemo, melayani dalam dan antarkota
- Taksi
- Komotra, bus yang melayani perjalanan ke kawasan pantai Kuta dan sekitarnya
- Bus, melayani hubungan antarkota, pedesaan, dan antarprovinsi.
Bali
terhubung dengan Pulau Jawa dengan layanan kapal feri yang menghubungkan Pelabuhan Gilimanuk dengan
Pelabuhan Ketapang di Kabupaten Banyuwangi yang lama tempuhnya sekitar
30 hingga 45 menit. Penyeberangan ke Pulau Lombok melalui Pelabuhan Padangbai menuju Pelabuhan Lembar yang memakan
waktu sekitar empat jam.
Transportasi
udara dilayani oleh Bandara Internasional Ngurah
Rai dengan destinasi ke sejumlah kota besar di Indonesia, Australia, Singapura, Malaysia, Thailand serta Jepang.
Landas pacu dan pesawat terbang yang datang dan pergi bisa terlihat dengan
jelas dari pantai.