suku karo


Latar belakang kebudayaan suku Karo
a.      Lokasi
Suku Karo adalah suku yang mendiami di kaki Gunung Sinabung Dataran Tinggi Karo, Sumatera Utara, Indonesia. Nama suku ini dijadikan salah satu nama kabupaten di salah satu wilayah yang mereka diami (dataran tinggi Karo) yaitu Tanah Karo. Tanah Karo beribunegeri di Bandar Kabanjahe, wilayah kabupaten ini cukup mungil sekitar 2,126km2 dengan jumlah kecamatan 13 buah dan 274 desa/kampung.
Orang Karo bertetangga denganempat suku bangsa lain, yaitu Melayu Sumatra Timur di sebelah utara, Alas di sebelah barat, Simalungun di sebelah timur dan Pakpak di sebelah selatan. Masyarakat Batak Karo sendiri bermukim di kabupaten Karo yang beribukota kabanjahe, di mana kabupaten inimemiliki luas wilayah 2.127,25 km atau 212.725 Ha atau 2,97 persendari luas Propinsi Sumatera Utara, dan secara geografis terletakdiantara 250’-319’ Lintang Utara dan 97 55’-98 38’ Bujur Timur.Kabupaten Karo berbatasan dengan:

 
Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Langkat dan DeliSerdang
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan TobaSamosir
Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Deli Serdang danKabupaten  Simalungun
Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Aceh Tenggara(Propinsi NAD)Wilayah Tanah Karo tersusun atas dua wilayah utama sebagai berikut:
Dataran tinggi Tanah Karo, yang mencakup seluruh wilayahKabupaen Karo dan pusat administratifnya di kota Kabanjahe.Wilayah dataran tinggi Tanah Karo ini menjorok ke selatanhingga masuk ke wilayah Kabupaten Dairi (khususnyaKecamatan Taneh Pinem dan Tiga Lingga), serta ke arah timurmasuk ke bagian wilayah Kecamatan Si Lima Kuta yang terletakdi Kabupaten Simalungun. Masyarakat Karo menyebut wilayahpemukiman dataran tinggi ini dengan nama
Karo Gugung
.
Dataran rendah Tanah Karo yang mencakup wilayah-wilayahkecamatan dari Kabupaten Langkat dan Kabupaten Deli Serdangyang terletak pada bagian ujung selatan secara geografis( namun tertinggi secara topografis). Wilayah ini dimulai dariplato Tanah Karo yang membentang ke bawah hingga mencapaisekitar kampung-kampung Bahorok, Namo Ukur, Pancur Batu,dan Namo Rambe yang ada di sebelah utara, serta BangunPurba, Tiga Juhar, dan Gunung Meriah di sisi timur. MasyarakatKaro menyebut daerah ini dengan nama Karo Jahe (Karo Hilir).
Letak pusat daerah kebudayaan wilayah dataran tinggi Tanah Karo di anggap sebagai pusat kebudayaan dan tanah asli nenek moyang masyarakat Batak Karo.

Suku ini memiliki bahasa sendiri yang disebut Bahasa Karo atau Cakap Karo. Pakaian adat suku Karo didominasi dengan warna merah serta hitam dan penuh dengan perhiasan emas.

b.      Demografis
Jumlah pendudukMenurut sensus penduduk tahun 1930 diperkirakan orangKaro berjumlah 154.350 jiwa; pada tahun 1962 mencapai 400.000 jiwa; pada tahun 1972 berjumlah 600.000 jiwa dengan mengalamipertambahan sebesar 2 persen dan pada tahun 1985 menjadikurang lebih 800.000 jiwa. Persebaran mayoritas suku Karo bermukim di daerah pegunungan yang tepatnya di daerah Gunung Sinabung dan Gunung Sibayak yang sering disebut sebagai atau "Taneh Karo Simalem". Banyak keunikan-keunikan terdapat pada masyarakat Karo, baik dari geografis, alam, maupun bentuk masakan. Masakan Karo, salah satu yang unik adalah disebut terites. Terites ini disajikan pada saat pesta budaya, seperti pesta pernikahan, pesta memasuki rumah baru, dan pesta tahunan yang dinamakan -kerja tahun-. Trites ini bahannya diambil dari isilambung sapi/kerbau, yang belum dikeluarkan sebagai kotoran.Bahan inilah yang diolah sedemikian rupa dicampur dengan bahan rempah-rempah sehingga aroma tajam pada isi lambung berkurang dan dapat dinikmati. Masakan ini merupakan makanan favorit yang suguhan pertama diberikan kepada yang dihormati.
Dan adapun persebaran suku karo di daerah-daerah lainnya seperti di Kota Medan, Kota Banjai, Kabupaten Dairi dan Kabupaten Aceh Tenggara.
Kota Medan
Pendiri kota Medan adalah seorang putra Karo yaitu Guru Patimpus Sembiring Pelawi.
Kabupaten Dairi
Wilayah Kabupaten Dairi pada umumnya sangat subur dengan kemakmuran masyarakatnya melalui perkebunan kopinya yang sangat berkualitas. Sebagian Kabupaten Dairi yang merupakan bagian Taneh Karo:
  • Kecamatan Taneh Pinem
  • Kecamatan Tiga Lingga
  • Kecamatan Gunung Sitember
Kabupaten Aceh Tenggara
Taneh Karo di kabupaten Aceh Tenggara meliputi:
  • Kecamatan Lau Sigala-gala (Desa Lau Deski, Lau Perbunga, Lau Kinga)
  • Kecamatan Simpang Simadam
Kabupaten Dairi
Wilayah kabupaten Dairi pada umumnya sangat subur dengan kemakmuran masyarakatnya melalui perkebunan kopinya yang sangat berkualitas. Sebagian kabupaten Dairi yang merupakan Taneh Karo:

Kecamatan Taneh Pinem
Kecamatan Tiga Lingga
Kecamatan Gunung Sitember
Kabupaten Deli Serdang

Sebagian kabupaten Deli Serdang yang merupakan Taneh Karo:

Kecamatan Lubuk Pakam
Kecamatan Bangun Purba
Kecamatan Galang
Kecamatan Gunung Meriah
Kecamatan Sibolangit
Kecamatan Pancur Batu
Kecamatan Namo Rambe
Kecamatan Sunggal
Kecamatan Kuta Limbaru
Kecamatan STM Hilir
Kecamatan Hamparan Perak
Kecamatan Tanjung Morawa
Kecamatan Sibiru-biru
kecamatan STM Hulu
Kabupaten Langkat

Taneh Karo di kabupaten Langkat meliputi:
Kecamatan Selesai
Kecamatan Kuala
Kecamatan Salapian
Kecamatan Bahorok
Kecamatan Pd.Tualang (Batang Serangan)
Kecamatan Sungai Bingai
Kecamatan Stabat
Kabupaten Aceh Tenggara

1 Response
  1. Unknown Says:

    di lihat dari letak geografisnya, apakah suku karo mempunyai hubungan dengan suku gayo...