Makanan Tradisional Gudeg

Sekilas Tentang Gudeg

Gudeg adalah salah satu makanan khas di Yogyakarta, ada yang berkata “belum ke Jogja namanya kalau belum mencicipi Gudeg”.  Gudeg terbuat dari Nangka Muda yang direbus dengan aren coklat selama berjam-jam hingga berwarna coklat.

Sejarah Gudeg

Pada zaman kolonial belanda dahulu ada seorang warga negara Belanda yang memiliki istri seorang wanita Jawa. Warga negara Belanda ini memanggil istrinya denga sebutan “Dek” karena sebutan ini adalah tradisi di Jawa. Suatu ketika, sang istri memasak sayur nangka muda untuk disajikan kepada suaminya itu. Lalu suaminya mencoba dan memakan masakan nangka muda itu, karena rasanya yang enak suaminya itu berkata “Good Dek” dan apabila diucapkan pelafalannya terdengar seperti gud dek, maka jadilah namanya Gudeg.

Bahan dan Cara Pengelolaan

Bahan utama Gudeg adalah Nangka Muda, aren coklat, santan. Gudeg disajikan bersama Nasi putih, Ayam kampung, Telur itik, Sambal goreng krecek (dari kulit sapi), serta Tahu dan Tempe bacem.
Cara pengelolaan gudeg yaitu nangka muda direbus dengan aren coklat dan sedikit garam. Merebusnya selama seharian minimal 6-8 jam hingga nangka muda berwarna coklat dan air rebusan telah kering. Setelah direbus lalu digoreng dan diberi arek (santan tua yang berwarna kecoklatan).

Distribusi

Pertama kali Gudek di jual di daerah Wijilan dekat alun-alun Yogyakarta. Di alun-alun Yogyakarta memang banyak turis tidak hanya turis indonesia tetapi banyak pula turis asing. Dan turis-turis ini mencicipi gudeg, karena memang rasanya yang enak maka gudeg terkenal dari mulut ke mulut. Banyak juga turis-turis yang penasaran dan sengaja membungkus Gudeg untuk dimakan di penginapannya ataupun dijadikan oleh-oleh ke daerah asalnya. Sampai sekarang gudeg sudah terkenal sampai ke Eropa.







Narasumber :
Nama : Ibu Nurwigiyanti
Umur : 35 tahun
Jabatan : Juru masak di Rumah Makan Yu Djum Jl. Adisucipto - Jogja 

0 Responses