Pemain Jatilan Desa Karanggenang, Sleman ,Desa Wisata Penting Sari

Nama          : Hana Dwi Suryani
Nim             : 4423116688
Judul            : Pemain Jatilan Desa Karanggenang, Sleman
                       Desa Wisata Penting Sari


Sekilas Tentang Jatilan      
Jatilan  menurut arti katanya berarti  kesenian khas jawa tengah berupa tarian yang penarinya menaiki kuda lumping, diiringi gamelan (bende, kendang dsb) .
Kesenian tari Kuda Lumping adalah salah satu kesenian tradisional yang merupakan warisan dari nenek moyang jaman dahulu. Dalam pertunjukan tari ini ada penggabungan dari berbagai macam kesenian seperti seni tari, seni vokal, seni musik dan sebagainya.  Pertunjukan tari yang juga disebut sebagai Jaran Kepang ini merupakan salah satu jenis tarian yang berasal dari Jawa Timur. Ada beberapa referensi yang meragukan keabsahan data bahwa tarian ini berasal dari Jawa. Hal ini muncul karena pada setiap daerah bisa jadi mengaku bahwa tarian kuda lumping ini berasal dari daerahnya. Karena tarian ini juga tidak ada yang mematenkannya.
Salah satu dari paguyuban seni tari Jaran Kepang yang masih bertahan sampai sekarang adalah “Sedyo Rukun”. Paguyuban ini terdapat di sebuah dusun bernama Ngasem Desa Pageruyung yang termasuk dalam kecamatan Pageruyung Kabupaten Kendal Jawa Tengah.
Meski dari segi asal-usul masih relatif simpang siur, tapi dilihat dari penggambaran tarian ini yang bercerita tentang kedigdayaan, besar kemungkinan, menurut beberapa sumber lainnya, tarian ini berasal dari daerah Jawa yang muncul pada masa kerajaan tempo dulu.

Sejarah
Tari Jaran Kepang ini adalah jenis tarian yang tidak mengikuti pola. Karena ketika penari sudah hilang kesadarannya, maka dia bisa menari sesuka hatinya. Berdasarkan cerita yang ada, tarian ini diawali dari adanya keinginan untuk menujukkan kekuatan rakyat jelata kepada penguasa. Pada waktu itu aspirasi dan ruang gerak dari masyarakat sebagai rakyat jelata sangat dibatasi. Karena pada saat itu struktur sosial masyarakat berada dalam kotak-kotak yang membedakan antara yang kaya dan memiliki jabatan dengan yang tidak. Selain itu adanya pembatasan ini dilakukan demi kestabilan di lingkungan kerajaan. 
Tarian kuda lumping juga dijadikan sarana hiburan yang murah bagi masyarakat awam. Dalam kondisi yang tidak bebas ini, tidak mungkin jika rakyat melakukan perlawanan terhadap sistem yang tidak adil ini dengan cara-cara yang frontal. Untuk melawan tirani, tidak cukup hanya bermodalkan cangkul dan juga parang yang saat itu menjadi simbol pekerjaan dan status sosial mereka. Dalam melawan pihak yang kuat diperlukan kekuatan dari seluruh rakyat yang didukung dengan kedigdayaan yang mumpuni dan juga logistik yang mencukupi.
Akhirnya keinginan dan juga adanya realita seperti ini diwujudkan dalam bentuk kesenian sebagai salah satu media sindiran kepada para penguasa saat itu.
Ada versi lain yang menyebutkan bahwa tarian Jathilan ini adalah gambaran tentang dukungan rakyat yang diberikan kepada Pangeran Diponegoro. Pada saat menghadapi Belanda itu, pasukan Pangeran Diponegoro menggunakan kuda sebagai hewan tunggangannya dan ini direfleksikan dalam tarian jathilan dengan menunggang kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu. 

Prosesi Tari
Dalam setiap pertunjukan tari Jaran Kepang ini, ada empat fragmen atau babak yang diperlihatkan kepada para penonton. Berikut ini merupakan penjelasan keempat fragmen itu yang melingkupi:

1.        Fragmen Tentang Tari Buto Lawas
Pada babak ini, tarian jaran kepang dibawakan oleh para penari pria yang berjumlah antara 4 sampai 6 orang. Diantara 6 penari itu ada yang berposisi sebagai penunggang kuda yang terbuat dari anyaman bambu dan menggerakkan tubuhnya berirama mengikuti alunan lagu dari musik tradisional yang dimainkan. Sebagai tanda dimulainya permainan tarian Jaran Kepang ini, sebuah bunyi pecutan atau cambuk mengudara. Dengan munculnya bunyi pecutan ini, maka kekuatan mistis yang mewarnai selama pelaksanaan tarian ini mulai datang.Salah satu tandanya adalah ketika para penari mulai kehilangan kesadaran. Dalam kondisi tidar sadar ini, para penari difasilitasi kuda-kudaan yang terbuat dari anyaman bambu untuk melakukan tarian. Suasana semakin semarak karena di kaki penari tersebut ada kerincingan yang melingkari kakinya. Dalam kondisi tidak sadar dan distimulasi dengan adanya tetabuhan membuat para penari mulai berjingkrak-jingkrak dan melompat kesana kemari sampai berguling gulingan di tanah.
Suasana mistis selama pelaksanaan tarian jaran kepang ini semakin terasa karena para penari melakukan atraksi memakan pecahan kaca dan mengupas serabut kelapa menggunakan giginya. Pemandangan adanya orang yang kerasukan roh halus tidak hanya mengenai para pemain, tapi juga bisa mengenai penonton yang berada di sekitarnya. Dampak dari kemasukan roh halus ini membuat mereka secara tiba-tiba menari-nari mengikuti alunan musik dan bergabung dengan para penari lainnya.
Kondisi tidak sadar yang dialami oleh para pemain dan juga beberapa penonton ini tidak dibiarkan lama. Ada orang yang memiliki peran penting dalam pertujukan ini yang bertugas menstabilkan kembali kondisi penari dan penonton yang kemasukan roh halus tadi. Namanya adalah datuk, seseorang yang diyakini memiliki kekuatan supranatural yang mampu memulihkan keadaan. Fragmen tarian yang pertama ini dilakukan sebanyak dua kali.

2.        Tari Senterewe
Pada babak ini, yang menari tidak hanya didominasi penari pria tapi juga menghadirkan para penari wanita. Seperti tarian Buto Lawas, para penari ini juga bergerak secara ritmis mengikuti alunan lagu dari musik tradisional.  

3.      Tari Begon Putri
Tarian ini merupakan tarian penutup dari rangkaian pertunjukan kuda lumping. Pada sesi ini semua penarinya adalah wanita. Mereka berjumlah enam yang membawakan tarian dengan gerakan yang lebih santai.

Warna Dominan dan Alat Musik
Pada tarian kuda lumping ini warna yang mendominasi adalah merah, hitam serta putih. Ada makna tersembunyi yang ingin disampaikan dalam pemilihan warna ini. Merah adalah warna yang melambangkan keberanian dan juga semangat yang menyala. Sedangkan warna putih melambangkan kesucian. Warna hitam yang ada pada tarian kuda lumping ini menyampaikan makna panutan. Dalam melaksanakan tari jenis ini, selama permainan, gerakan pemain diiringi oleh berbagai bunyi dari alat musik tradisional seprti gong, slompret, kenong dan juga kendang.

Penokohan
Dalam tarian jaran kepang ini ada sifat-sifat manusia yang diwakili dalam bentuk tarian. Para penari jaran kepang mengisyaratkan kepada para penonton bahwa pada dasarnya manusia itu memiliki 2 kepribadian, yakni kepribadian buruk dan kepribadian baik. Jika dia memilih sisi yang baik, maka kuda lah yang akan dipilihnya. Sebaliknya jika ternyata dia memilih memiliki kepribadian buruk, maka pilihan ini diwakili dengan memilih babi atau barongan. Tarian ini selain di maknai sebagai salah satu bentuk hiburan juga mengandung unsur ritual. Hal ini karena biasanya sebelum acara dimulai akan dilakukan ritual oleh para pawang hujan agar selama pertunjukan tidak turun hujan karena pertunjukan ini bertempat di lapangan terbuka.



Berdasarkan hasil observasi  D3 Pariwisata, Universitas Negeri Jakarta di desa penting sari 29 mei 2013 menurut narasumber yang saya dapat megenai jatilan :
1.      Nama               : Nartukio
      Umur               : 40 tahun
      Jabatan             : Ketua / pendiri Sanggar Mutiara Abadi

2.       Nama              : Mujidi
        Umur             : 40 tahun
  Jabatan           : Pembimbing/pawing

3.       Nama             : Ambarwati
      Umur              : 15 tahun
 Jabatan           : Pemain Jatilan

4.      Nama              : Retno Wulandari
      Umur              : 16 tahun
     Jabatan            : Pemain Jatilan

 Jatilan terdiri dari 13-15 orang bahkan hingga jumlah besar. Namun pada saat pementasan hanya terdiri dari 6 orang , karena hanya untuk tarian penyambutan selama datang kepada Universitas Kami yang baru datang. Kelompok penari jatilan itu belajar di Sanggar Mutiara Abadi yang dikelola oleh bapak nartukio . sanggar tersebut sudah berdiri selama 4 tahun namun untuk tari jatilannya sendiri baru ada sekitar 1 tahun.

Tujuan Jatilan juga sebagai media untuk dapat meneyembukan orang sakit yang tidak wajar . dan biasanya jatilan di mainkan pada saat acara besar seperti hajatan , merti dusun dan bersih desa. Biaya yang dikeluarkan juga cukup besar sekitar 4-5 juta untuk sekali acara. Untuk acara besar biasanya menggunakan sesajen seperti pisang, buah-buahan , kelapa muda, dupa, minyak serimpi dan kembang 7 rupa. Sebelumnya juga kuda yang dipakai harus diinapkan ditempat yang biasanya dilakukan untuk bersemedi yaitu di pancuran sendang .
Di sekarang ini pakaian yang digunakan sudah jauh lebih modern dari warna pakaian dan accessories yang digunakan seperti percampuran bali dan mataraman (creasi baru ). Alat-alatnya yang digunakan : kuda lumping, assesoris (prajurit mataram) dan pedang.

Di desa ini memiliki 5 pawang yang bertugas mengendalikan saat pertunjukan berlangsung, biasanya yang di nobatkan atau dipilih sebagai pawang adalah sesepuh. Biasanya ia  melakukan ritual seperti puasa 40 hari , 40 malam untuk dapat memiliki ilmu kebatianan.

Untuk bisa bermain  jatilan itu memiliki proses belajar :
                     1. Persiapan sebelum pentas           
  Latihan rutin 1 bulan 2x disetiap ,minggu ke-2 dan ke-4 stiap malam minggu .
  setiap kelompoknya latihan selama 1 jam.  
  ada pula uang jimpitan yang di bayar setiap 1   bulan sebesar 5ribu rupiah perorang. 
2. Ketika pementasan (perasaan yang dialami)
   Perasaannya biasa saja atau dalam keadaan sadar, 
   perasaan yang dialami juga pernah   tidak sadar ketika dimasuki oleh roh halus. 
  Namun biasanya keadaan tidak sadar itu apabila dalam acara besar dan
  roh itu juga diundang oleh si pawang, tetapi kalau untuk pementasan biasa atau 
  sebagai penyambut tamu bermain jatilannya biasa saja .


bentuk formasi 




pementasan jatilan bertujuan sebagai  pelestarian kebudayaan dimana yang dinginkan adalah para pemuda dan pemudi dapat melestarikan kebudayaan jatilan agar tidak hilang akibat arus masuknya modernisasi. dan yang di harapkan kebudayaan jatilan tersendiri lebih terkenal lagi baik di domestik maupun internasional . 
0 Responses