kesenian
Seni
suara
Mansana kayau
adalah kisah kepahlawanan yang dilagukan. Biasanya dinyanyikan bersahutan dua
sampai empat orang baik perempuan atau pun laki-laki.
Mansana kayau pulang
artinya kisah yang di nyanyikan pada waktu malam seblum tidur para orang tua
kepada anak dan cucunya denga maksud membakar semangat anak turunannya untuk
membalas dendam kepada tambunan baputi yang telah membunuh nenek moyang mereka.
Karungut
adalahs sejenis pantun yang dilahukan. Dalam berbagai acara karangut sering
dilantunkan misalnya pada upacara penyambutan tamu yang dihormati. Salah satu
ekspresi kegembiraan dan rasa bahagia diungkapkan dalam bentuk karungut.
Terkadang ditemukan perulangan kata pada akhir kalimat aaaa atau abab namun
terkadang juga tidak ada perulangan kata tersebut. Untuk mengamati cara tutur
orang dayak dalam mengekspresikan perasaan mereka, maka terjemahan kedalam
bahasa indonesia dibuat sebagaimana adanya kata per kata.
Contoh karungut
Pantehau
Esun tambun bungai
(bahasa dayak ngaju)
O utus je tanta ulang
Utus bungai tambun je
tuntang rambang
Tuh ampi ikau harun
hagatang
Katahin palihi balanda
japang
Amun mingat je helu-helu
Jari mahalau baratus nyelu
Tatum menteng bahanyi tutu
Puna patut akan indu suntu
Tapi salenga dumah balanda
Ikau injajah diya langena
Barakat ikau hatambing
enteng
Penjajah balanda japang
balalu leteng
Tuh nampara mambangun
palangka raya
Balku ikan je ela laya
Uka ikau batarung kaliling
dunia
Palangka raya indonesia
jaya
Pantehau
Esun tambun bungai
(bahasa indonesia)
O turunan ya tanta ulang
Turunan bungai tambun ya
dengan rambang
Ini kelihatannya kamu baru
terangkat
Semenjak ditinggalkan
belanda jepang
Bila ingat yang sudah-sudah
Sudah berlalu beratus tahun
Leluhurmu perkasa sangat
berani
Memang pantas untuk ibu
contoh
Tapi tiba-tiba datang
belanda
Engkau dijajah tidak
terkira
Berkat engkau sama memikul
enteng
Penjajah belanda jepang
lalu tenggelam.
Ini mulai membangun kota
palangka raya
Minta engkau yang jangan
lengah
Tempat engkau terkenal
keliling dunia
Palangka raya indonesia
raya
Mohinga asang adalah
nyanyian perang. Bila pangkalima telah membunyikan salentak tujuh kali kemudian
terdengar nyanyian moding asang itu bearti suatu perintah untuk menyerang dan
maju.
Ngendau adalah senda-gurau
yang dilagukan. Biasakan dilakukan oleh para remaja baik laki-laki ataupun
perempuan dan bersaut-sautan.
Kalalai-lalai adalah
nyanyian yang disertai tari-tarian suku dayak darat di daerah kotawaringin.
Natum adalah kisah sejarah
masa lalu yang dilagukan.
Natum pangpangal adalah ratap
tangis kesedihan pada saat terjadi kematian anggota keluarga yang dilagukan.
Dodoi adalah nyanyian
ketika sedang berkayuh di perahu atau di rakit.
Dondong adalah nyanyian
pada saat menanam padi dan memotong padi atau panen.
Marung adalah nyanyian pada
saat upacara atau pesta besar dan meriah.
Ngandan adalah nyanyian
yang di nyanyikan oleh para prajurit usia yang di tujukan kepada generasi muda
sebagai pujian , sanjungan dan rasa kasih sayang.
Mansana bandar
Masana adalah cerita epik
yang dilagukan,
Bandar adalah nama seorang
tokoh yang sangat di puja di zamannya. Bandar hidup dizaman lemu uju dan di
yakini bahwa toko banjar bukan hanyak sekedar mitos. Hingga saat ini ada
orang-orang tertentu yang bernazar kepada tokoh bandar. karen sifat
kepahlawanan dan kesaktian yang tiada duanya.
Baratabe adalah nyanyian
untuk menyambut kedatangan para tamu.
Setangis hanya dalam
upacara kematian dan terlarang oleh adat dilaksanakan dalam pesta pernikahan.
Baik laki maupun perempuan boleh melakukan setangis yang intinya menceritakan
riwayat hidup serta mengenang jasa yang meninggal serta ungkapan kedukaan
keluarga yang ditinggalkan.
Lagu kalimantan
Salah satu nyanyian rakyat
di pedalaman kalimantan yang menyatakan keindahan dan kekayaan alamnya penuh
dengan kata-kata yang mengandung arti luas dan dalam. Itulah salah satu syair
lagu yang sering dinyanyikan oleh rakyat di pedalaman kalimantan. Mereka bangga
akan kekayaan alam yang terpendam dalam hutan dan tanah mereka.
Seni musik sangat memegang
peran penting dalam hidup keseharian suku dayak terlebih di masa dahulu.
Pewaris budaya yang lebih dikenal dengan istilah tetek tatum terkdanga
menggunakan kecapi sebagai sarana. Tetek tatum percaya dengan cara bercerita
menggunakan irama tentang asal usul nenek moyang, sejarah masa lalu, tentang
kepahlawanan, kepada generasi penerus.
Dalam setiap upacara adat,
pesta pernikahan, acara kematian, suara musik dalam bentuk Gandang Garantung
tidak pernah ketinggalan. Tanpa dilengkapi suara gandang garantung yaitu
gabungan dari beberapa suara alat musik yaitu satu gandang yang dimainkan satu
orang. Garantung atau gongg berjumlah lima buah, tiga gong dimainkan lekh
seorang dan dua lainnya dimainkan oleh orang yang berbeda, kangkang bentuknya
serupa gong namun ukurannya lebih kecil berjumlah lima buah. Total untuk
menghasilkan suara gandang garantung yang sempurna dan lengkap diperlukan empat
orang yang bertugas memainkan sekumpulan alat musik tersebut. Nyaris dalam
setiap acara alat gandang garantung di pakai. Kalau tidak ada makan bisa meminjam
kepada sanak saudara lain. Syarat meminjam adalah dengan segenggam beras yang
diletakkan pada sebuat piring warna putih yang dilengkapi denga sirih pinang,
rokok dan mata beliung. Persyaratan tersebut di serahkan kepada pemilik dandang
garantung dan diambil kembali ketika gandang garantung telah dikembalikan.
Jenis-jenis alat musik yang ada di dalam kebudayaan suku dayak adalah sebgai
berikut :
Garantung adalah gong yang
terbuat dari tembaga terdiri dari 5 sampai 7 buah.
Sarun adalah alat musik pukul
yang terbuat dari besi atau logam.
kangkanung adalah jenis
gong dengan ukuran lebih kecil berjumlah 5 buah dan terbuat dari tembaga.
Gandang mara adalah alat
musik perkusi sejenis gendang dengan ukuran setengah sampai tiga perempat
meter. Bentuk silinder yang terbuat dari kayu dan ujung permukaan ditutup kulit
rusa yang telah dikeringkan, kemudian diikat rotan agar kencang dan supaya
lebih kencang lagi deberi pasak.
Rebab adalah alat musik
gesek.
Tote atau serupai adalah
alat musik tiup yang terbuat dari buluh kecil yang telah dikeringkan dan ujung
sebelah dalamnya diberi lidah. Pada batang dibuat 2 atau 3 buah lubang. Untuk
menghasilkan bunyi yang merdu dan menyayat kalbu tote ditiup pada bagian
ujungnya.
Seni
tari
suku dayak khususnya yang
tinggal di pedalaman baik laku-laki maupun perempuan, tua, muda , hingga
anak-anak semuga gemar menari. Biasanya mereka menari pada suatu acara tertentu
atau dalam upacara adat dan diiringi suara alat-alat musik yang mereka miliki.
Macam-macam tarian dari suku dayak yaitu :
Manganjan adalah tarian
sakral yang biasa diadakan salam suatu ritual adat. Dilakuka oleh laki-laki
maupun perempuan sambil mengelilingi binatang-binatang kurban seperti kerbau,
sapi, ayam yang akan dipersembahkan dalam upacara tiwah atau upacara keagamaan
lainnya.
Tari manasai adalah tarian
pergaulan yang sangat digemari dan dikenal oleh masyarakat luas. Baik laki-laki
maupun perempuan, tua muda semua gemar manasai yang merupajan ekspresi
kegembiraan dalam setiap acara baik acara pernikahan, menyambut kedatangan tamu
yang dihormati dan semua acara gembira lainnya. Tari manasai selalu berputar
mengelilingi sangkai lunuk atau tiang atau benda lainnya yang sengaja di
letakan di tengah-tengah. Ada empat jenis gerakan dalam tari manasai yaitu :
Nasai lemu lembai artinya
lemah gemulai.
Nasai tambalik baju artinya
nasai baju terbalik. Penari menasai dengan gerakan bertolak belakang.
Nasai saluang murik.
Saluang adalah jenis ikan yang ukurannya kecil dan sangat populer di
masyarakat, murik berati mudik.
Nasai mukah tunding tasai
bua adalah menasai pada musim buah. Pada musim buah biasanya tumpukan buah
menyerupai gunung diletakan di tengah-tengah dan sambil menasai mereka berputar
mengelilingi tumpukan buah-buahan dan memakan buah yang tersedia, merka merubah
bentuk tumpukan yang berbentuk gunung menjadi bentuk binatang. Biasanya dalam
kesempatan ini penari laki-laki mengambil dan memberikan buah kepada penari
perempuan dan begitu sebaliknya. Tari kinyah/tari mandau adalah jenis tarian
yang dipertontonkan kepada para tamu yang hadir dalam suatu acara tertentu dan
merupakan tari yang bernuansa keperkasaan seorang pahlawan dalam perang. Tari
ini bisa dilakukan oleh laki-laki ataupun perempuan boleh juga laki-laki.
Sambil menari penari memegang mandau dan telawang, kadang-kadang masih
dilengkapi oleh sumpitan. Tari kinyah merupakan tradisi yang biasa dilaksanakan
di daerah suku dayak kalimantan di
katingan dan kahayan.
Tari bukas adalah tarian
yang berasal dari suku dayak manyan dan suku dayak dusun. Tari ini dilakukan
oleh satu sampai tujuh orang yang terdiri dari remaja laki-laki dan perempuan.
Alat yang dipergunakan dalam tarian ini adalah bambu dan tombak. Sambil menari
mereka menyanyi. Tari ini diadakan untuk menyambut kedatangan panglima setelah
kembali dari berperang.
tari karangkau/gumbeuk
adalah tarian yang dilakukan pada saat melaksanakan upacara ijambe atau
manjalimbat ( upacara adat yang berkaitan dengan ritual kematian ) secara
bersama-sama baik laki-laki maupun perempuan, tua muda dan anak-anak yang hadir
dalam upacara ijambe atau manjalimbat menari mengelilingi tulang-belulang orang
yang meninggal tersebut.
Tari nyadun nyambah adalah
sejenis tarian permohonan ampun dan maaf kepada para tamu. Tarian ini berasal
dari kabupaten kapuas,kalimantan tengah.
Tari suling balawung
diadakan pada saat telur ayam menetas berasal dari daerah kabupaten kapuas.
Tari tugal diadkan pada
saat menanam padi.
Seni
pahat
Di kalangan
suku dayak kegiatan memahat banyak dilakukan untuk melengkapi persyaratan dalam
pelaksanaan upacara tiwah. Sidamping itu untuk meghias pusaka-pusaka baik yang
terbuat dari besi, tanduk rusa maupun kayu. Misalnya untuk membuat mandau
pusaka, telawang atau perisai. Namun di masa sekarang kemapuan memahat
dikalangan suku dayak telah berkembang dan banyak cinderamata kecil yang mudah
untuk di pahat dan nantinya di jual di pasaran.
Seni
anyam
Pada umumnya di masa lalu
kaum perempuan dayak harus mampu menganyam karena apabila seorang perempuan
tidak dapat menganyam maka sangat memalukan. Biasa nya para gadis remaja
menganyam alas untuk tidur atau tikar untuk orang tua ataupun untuk calon
suaminya, menganyam di ajarkan secara turun temurun. Bahan untuk menganyam
dengan rotan maupun purun.
Kulit binatang
dimanfaatkan untuk membuat alat musik misalnya kulit ikan buntal enyuh dapat
digunakan untuk membuat ketambung. Katambung adalah alat musik tradisional yang
mempunyai nilai sakrat karena pada upacara keagamaan umumpnya selalu digunakan.
Kulit rusa di gunakan untuk di jadikan gendang.
Seni
lukis
Seni lukis seperti tato
atau tutang yang digambarkan di tubuh manusia dayak. Begitu juga pada
gambar-gambar di peti mati yang dinamakan runi, kakurung, sandung, patung dan
sebagainya.
Demang Yohanes
Saililah. 1978. Tarian dan Gambar Ukiran Daerah Kalimantan Tengah. Jilid II,
Lembaga Bahasa dan Seni Budaya Universitas Palangka Raya, Palangka Raya.