Bab 8 kesenian


kesenian
Seni suara
Mansana kayau adalah kisah kepahlawanan yang dilagukan. Biasanya dinyanyikan bersahutan dua sampai empat orang baik perempuan atau pun laki-laki.
Mansana kayau pulang artinya kisah yang di nyanyikan pada waktu malam seblum tidur para orang tua kepada anak dan cucunya denga maksud membakar semangat anak turunannya untuk membalas dendam kepada tambunan baputi yang telah membunuh nenek moyang mereka.
Karungut adalahs sejenis pantun yang dilahukan. Dalam berbagai acara karangut sering dilantunkan misalnya pada upacara penyambutan tamu yang dihormati. Salah satu ekspresi kegembiraan dan rasa bahagia diungkapkan dalam bentuk karungut. Terkadang ditemukan perulangan kata pada akhir kalimat aaaa atau abab namun terkadang juga tidak ada perulangan kata tersebut. Untuk mengamati cara tutur orang dayak dalam mengekspresikan perasaan mereka, maka terjemahan kedalam bahasa indonesia dibuat sebagaimana adanya kata per kata.

Contoh karungut

Pantehau
Esun tambun bungai
(bahasa dayak ngaju)

O utus je tanta ulang
Utus bungai tambun je tuntang rambang
Tuh ampi ikau harun hagatang

Katahin palihi balanda japang

Amun mingat je helu-helu
Jari mahalau baratus nyelu
Tatum menteng bahanyi tutu
Puna patut akan indu suntu

Tapi salenga dumah balanda
Ikau injajah diya langena
Barakat ikau hatambing enteng

Penjajah balanda japang balalu leteng

Tuh nampara mambangun palangka raya
Balku ikan je ela laya
Uka ikau batarung kaliling dunia
Palangka raya indonesia jaya

Pantehau
Esun tambun bungai
(bahasa indonesia)

O turunan ya tanta ulang
Turunan bungai tambun ya dengan rambang
Ini kelihatannya kamu baru terangkat
Semenjak ditinggalkan belanda jepang

Bila ingat yang sudah-sudah
Sudah berlalu beratus tahun
Leluhurmu perkasa sangat berani
Memang pantas untuk ibu contoh

Tapi tiba-tiba datang belanda
Engkau dijajah tidak terkira
Berkat engkau sama memikul enteng
Penjajah belanda jepang lalu tenggelam.


Ini mulai membangun kota palangka raya
Minta engkau yang jangan lengah
Tempat engkau terkenal keliling dunia
Palangka raya indonesia raya

Mohinga asang adalah nyanyian perang. Bila pangkalima telah membunyikan salentak tujuh kali kemudian terdengar nyanyian moding asang itu bearti suatu perintah untuk menyerang dan maju.
Ngendau adalah senda-gurau yang dilagukan. Biasakan dilakukan oleh para remaja baik laki-laki ataupun perempuan dan bersaut-sautan.
Kalalai-lalai adalah nyanyian yang disertai tari-tarian suku dayak darat di daerah kotawaringin.
Natum adalah kisah sejarah masa lalu yang dilagukan.
Natum pangpangal adalah ratap tangis kesedihan pada saat terjadi kematian anggota keluarga yang dilagukan.
Dodoi adalah nyanyian ketika sedang berkayuh di perahu atau di rakit.
Dondong adalah nyanyian pada saat menanam padi dan memotong padi atau panen.
Marung adalah nyanyian pada saat upacara atau pesta besar dan meriah.
Ngandan adalah nyanyian yang di nyanyikan oleh para prajurit usia yang di tujukan kepada generasi muda sebagai pujian , sanjungan dan rasa kasih sayang.
Mansana bandar
Masana adalah cerita epik yang dilagukan,
Bandar adalah nama seorang tokoh yang sangat di puja di zamannya. Bandar hidup dizaman lemu uju dan di yakini bahwa toko banjar bukan hanyak sekedar mitos. Hingga saat ini ada orang-orang tertentu yang bernazar kepada tokoh bandar. karen sifat kepahlawanan dan kesaktian yang tiada duanya.
Baratabe adalah nyanyian untuk menyambut kedatangan para tamu.
Setangis hanya dalam upacara kematian dan terlarang oleh adat dilaksanakan dalam pesta pernikahan. Baik laki maupun perempuan boleh melakukan setangis yang intinya menceritakan riwayat hidup serta mengenang jasa yang meninggal serta ungkapan kedukaan keluarga yang ditinggalkan.


Lagu kalimantan
Salah satu nyanyian rakyat di pedalaman kalimantan yang menyatakan keindahan dan kekayaan alamnya penuh dengan kata-kata yang mengandung arti luas dan dalam. Itulah salah satu syair lagu yang sering dinyanyikan oleh rakyat di pedalaman kalimantan. Mereka bangga akan kekayaan alam yang terpendam dalam hutan dan tanah mereka.

Seni musik sangat memegang peran penting dalam hidup keseharian suku dayak terlebih di masa dahulu. Pewaris budaya yang lebih dikenal dengan istilah tetek tatum terkdanga menggunakan kecapi sebagai sarana. Tetek tatum percaya dengan cara bercerita menggunakan irama tentang asal usul nenek moyang, sejarah masa lalu, tentang kepahlawanan, kepada generasi penerus.

Dalam setiap upacara adat, pesta pernikahan, acara kematian, suara musik dalam bentuk Gandang Garantung tidak pernah ketinggalan. Tanpa dilengkapi suara gandang garantung yaitu gabungan dari beberapa suara alat musik yaitu satu gandang yang dimainkan satu orang. Garantung atau gongg berjumlah lima buah, tiga gong dimainkan lekh seorang dan dua lainnya dimainkan oleh orang yang berbeda, kangkang bentuknya serupa gong namun ukurannya lebih kecil berjumlah lima buah. Total untuk menghasilkan suara gandang garantung yang sempurna dan lengkap diperlukan empat orang yang bertugas memainkan sekumpulan alat musik tersebut. Nyaris dalam setiap acara alat gandang garantung di pakai. Kalau tidak ada makan bisa meminjam kepada sanak saudara lain. Syarat meminjam adalah dengan segenggam beras yang diletakkan pada sebuat piring warna putih yang dilengkapi denga sirih pinang, rokok dan mata beliung. Persyaratan tersebut di serahkan kepada pemilik dandang garantung dan diambil kembali ketika gandang garantung telah dikembalikan. Jenis-jenis alat musik yang ada di dalam kebudayaan suku dayak adalah sebgai berikut :
Garantung adalah gong yang terbuat dari tembaga terdiri dari 5 sampai 7 buah.
Sarun adalah alat musik pukul yang terbuat dari besi atau logam.
kangkanung adalah jenis gong dengan ukuran lebih kecil berjumlah 5 buah dan terbuat dari tembaga.
Gandang mara adalah alat musik perkusi sejenis gendang dengan ukuran setengah sampai tiga perempat meter. Bentuk silinder yang terbuat dari kayu dan ujung permukaan ditutup kulit rusa yang telah dikeringkan, kemudian diikat rotan agar kencang dan supaya lebih kencang lagi deberi pasak.
Rebab adalah alat musik gesek.
Tote atau serupai adalah alat musik tiup yang terbuat dari buluh kecil yang telah dikeringkan dan ujung sebelah dalamnya diberi lidah. Pada batang dibuat 2 atau 3 buah lubang. Untuk menghasilkan bunyi yang merdu dan menyayat kalbu tote ditiup pada bagian ujungnya.

Seni tari
suku dayak khususnya yang tinggal di pedalaman baik laku-laki maupun perempuan, tua, muda , hingga anak-anak semuga gemar menari. Biasanya mereka menari pada suatu acara tertentu atau dalam upacara adat dan diiringi suara alat-alat musik yang mereka miliki. Macam-macam tarian dari suku dayak yaitu :
Manganjan adalah tarian sakral yang biasa diadakan salam suatu ritual adat. Dilakuka oleh laki-laki maupun perempuan sambil mengelilingi binatang-binatang kurban seperti kerbau, sapi, ayam yang akan dipersembahkan dalam upacara tiwah atau upacara keagamaan lainnya.
Tari manasai adalah tarian pergaulan yang sangat digemari dan dikenal oleh masyarakat luas. Baik laki-laki maupun perempuan, tua muda semua gemar manasai yang merupajan ekspresi kegembiraan dalam setiap acara baik acara pernikahan, menyambut kedatangan tamu yang dihormati dan semua acara gembira lainnya. Tari manasai selalu berputar mengelilingi sangkai lunuk atau tiang atau benda lainnya yang sengaja di letakan di tengah-tengah. Ada empat jenis gerakan dalam tari manasai yaitu :
Nasai lemu lembai artinya lemah gemulai.
Nasai tambalik baju artinya nasai baju terbalik. Penari menasai dengan gerakan bertolak belakang.
Nasai saluang murik. Saluang adalah jenis ikan yang ukurannya kecil dan sangat populer di masyarakat, murik berati mudik.
Nasai mukah tunding tasai bua adalah menasai pada musim buah. Pada musim buah biasanya tumpukan buah menyerupai gunung diletakan di tengah-tengah dan sambil menasai mereka berputar mengelilingi tumpukan buah-buahan dan memakan buah yang tersedia, merka merubah bentuk tumpukan yang berbentuk gunung menjadi bentuk binatang. Biasanya dalam kesempatan ini penari laki-laki mengambil dan memberikan buah kepada penari perempuan dan begitu sebaliknya. Tari kinyah/tari mandau adalah jenis tarian yang dipertontonkan kepada para tamu yang hadir dalam suatu acara tertentu dan merupakan tari yang bernuansa keperkasaan seorang pahlawan dalam perang. Tari ini bisa dilakukan oleh laki-laki ataupun perempuan boleh juga laki-laki. Sambil menari penari memegang mandau dan telawang, kadang-kadang masih dilengkapi oleh sumpitan. Tari kinyah merupakan tradisi yang biasa dilaksanakan di daerah suku dayak kalimantan  di katingan dan kahayan.
Tari bukas adalah tarian yang berasal dari suku dayak manyan dan suku dayak dusun. Tari ini dilakukan oleh satu sampai tujuh orang yang terdiri dari remaja laki-laki dan perempuan. Alat yang dipergunakan dalam tarian ini adalah bambu dan tombak. Sambil menari mereka menyanyi. Tari ini diadakan untuk menyambut kedatangan panglima setelah kembali dari berperang.
tari karangkau/gumbeuk adalah tarian yang dilakukan pada saat melaksanakan upacara ijambe atau manjalimbat ( upacara adat yang berkaitan dengan ritual kematian ) secara bersama-sama baik laki-laki maupun perempuan, tua muda dan anak-anak yang hadir dalam upacara ijambe atau manjalimbat menari mengelilingi tulang-belulang orang yang meninggal tersebut.
Tari nyadun nyambah adalah sejenis tarian permohonan ampun dan maaf kepada para tamu. Tarian ini berasal dari kabupaten kapuas,kalimantan tengah.
Tari suling balawung diadakan pada saat telur ayam menetas berasal dari daerah kabupaten kapuas.
Tari tugal diadkan pada saat menanam padi.

Seni pahat
Di kalangan suku dayak kegiatan memahat banyak dilakukan untuk melengkapi persyaratan dalam pelaksanaan upacara tiwah. Sidamping itu untuk meghias pusaka-pusaka baik yang terbuat dari besi, tanduk rusa maupun kayu. Misalnya untuk membuat mandau pusaka, telawang atau perisai. Namun di masa sekarang kemapuan memahat dikalangan suku dayak telah berkembang dan banyak cinderamata kecil yang mudah untuk di pahat dan nantinya di jual di pasaran.




Seni anyam
Pada umumnya di masa lalu kaum perempuan dayak harus mampu menganyam karena apabila seorang perempuan tidak dapat menganyam maka sangat memalukan. Biasa nya para gadis remaja menganyam alas untuk tidur atau tikar untuk orang tua ataupun untuk calon suaminya, menganyam di ajarkan secara turun temurun. Bahan untuk menganyam dengan rotan maupun purun.
Kulit binatang dimanfaatkan untuk membuat alat musik misalnya kulit ikan buntal enyuh dapat digunakan untuk membuat ketambung. Katambung adalah alat musik tradisional yang mempunyai nilai sakrat karena pada upacara keagamaan umumpnya selalu digunakan. Kulit rusa di gunakan untuk di jadikan gendang.
Seni lukis
Seni lukis seperti tato atau tutang yang digambarkan di tubuh manusia dayak. Begitu juga pada gambar-gambar di peti mati yang dinamakan runi, kakurung, sandung, patung dan sebagainya.


Demang Yohanes Saililah. 1978. Tarian dan Gambar Ukiran Daerah Kalimantan Tengah. Jilid II, Lembaga Bahasa dan Seni Budaya Universitas Palangka Raya, Palangka Raya.



0 Responses