Geografis
melayu di Sumatera dan Kalimantan
Melayu
Sumatera
Orang
Melayu di Sumatera terdiri atas Melayu Tamiang, Melayu Deli, Melayu Riau,
Melayu Jambi, Melayu Palembang dan lain-lain. Di pedalaman terdapat orang
Melayu Proto seperti suku Talang Mamak, suku Sakai, dan lain-lain. Dalam
pengertian ini berarti sebagai suku-suku yang berbahasa Melayu dan bahasa
Melayu Lokal.
Kota
Pekanbaru yang dulunya merupakan bagian dari provinsi Kerajaan Siak berada
ditengah-tengah Provinsi Riau, adat, budaya, dan bahasa yang digunakan
merupakan adat melayu Siak yang berkembang pada saat itu.
Sementara
Kabupaten Indragiri Hulu juga menggunakan bahasa, budaya, dan adat Melayu yang
sama dengan Melayu Riau Pesisir meski wilayahnya berada di pedalaman Riau.
Adapun
perkataan Melayu itu sendiri mempunyai kepada tiga pengertian, yaitu Melayu
dalam pengertian “ras” di antara berbagai ras lainnya. Melayu dalam pengertian
sukubangsa yang dikarenakan peristiwa dan perkembangna sejarah, juga dengan
adanya perubahan politik menyebabkan terbagi-bagi kepada bentuk negara seperti
Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei dan Filipina. Melayu dalam pengertian
suku, yaitu bahagian dari suku bangsa Melayu itu sendiri.
Di
Indonesia yang dimaksud dengan suku bangsa Melayu adalah yang mempunyai adat
istiadat Melayu, yang bermukim terutamanya di sepanjang pantai timur Sumatera,
di Kepulauan Riau, dan Kalimantan Barat. Pemusatan suku bangsa Melayu adalah di
wilayah Kepulauan Riau. Tetapi jika kita menilik kepada yang lebih besar untuk
kawasan Asia Tenggara, maka ianya terpusat di Semenanjung Malaya.*)
Kemudiannya
menurut orang Melayu, yang dimaksud orang Melayu bukanlah dilihat daripada
tempat asalnya seseorang ataupun dari keturun darahnya saja. Seseorang itu
dapat juga disebut Melayu apabila ia beragama Islam, berbahasa Melayu dan
mempunyai adat-istiadat Melayu. Orang luar ataupun bangsa lain yang datang lama
dan bermukim di daerah ini dipandang sebagai orang Melayu apabila ia beragama Islam,
mempergunakan bahasa Melayu dan beradat istiadat Melayu.
Melayu
Kalimantan
Orang
Melayu di Kalimantan dalam arti sempit hanya mengacu kepada orang Melayu
Pontianak yang disebut suku Melayu, tetapi dalam arti luas mencakup orang
Senganan, suku Sambas, suku Kedayan (suku Brunei), suku Banjar, suku Kutai dan
suku Berau. Di Kalimantan Selatan, suku Dayak yang diperkirakan berasal dari
Sumatera adalah suku Bukit (Dayak Meratus) yang bahasanya digolongkan bahasa
Melayu Lokal sehingga disebut juga sebagai bahasa Melayu Bukit. Diperkirakan
beberapa suku yang memiliki unsur-unsur kemelayuan tersebut tergolong ke dalam
Proto Melayu. Di pedalaman Kalimantan Barat dan Sarawak terdapat pula orang
Dayak Melayu yaitu rumpun Iban yang diperkirakan menyeberang dari pulau
Sumatera. Kelompok terakhir ini tergolong rumpun Proto Malayic yang merupakan
induk dari Proto Melayu. Proto Melayu (Proto suku Melayu) inilah yang
menurunkan suku bangsa Melayu modern.
Suku
Melayu di Kalimantan Barat memiliki hubungan kekeluargaan yang sangat erat
dengan suku Melayu di Malaysia dan Brunai Darussalam. Tidak mengherankan jika
pada musim hari Raya Idul Fitri banyak warga Malaysia dan Brunai Darussalam yang
berkunjung ke Kalimantan Barat. Tujuan utama mereka adalah untuk mempererat
hubungan silaturahmi dan mengunjungi makan nenek atau datok mereka. Bahasa
Melayu di Kalimantan Barat pada umumnya memiliki persamaan dengan bahasa Melayu
di Brunai Darussalam dan Malaysia sehingga bahasa bukan menjadi penghalang
untuk komunikasi diantara mereka.
Suku
Melayu di Kalimantan Barat tersebar luas hampir di semua kabupaten dan kota.
Setiap suku memiliki nama dan karakteristik yang berbeda. Suku Melayu di
Kalimantan Barat antara lain Melayu Pontianak, Melayu Singkawang, Melayu
Mempawah, Melayu Sambas, Melayu Bengkayang, Melayu Sanggau, Melayu Sekadau,
Melayu Sintang, Melayu Kapuas Hulu, Melayu Kubu, Melayu Sukadana dan Melayu
Ketapang. Peninggalan sejarah dan budaya Melayu di Kalimantan Barat tercermin
pada peninggalan Keraton yang terdapat di seluruh kabupaten/kota. Adat dan
tradisi masih dilestarikan secara turun temurun oleh generasi penerusnya.