Sistem Kesenian Orang Tolaki
Pada orang Tolaki, seni sebagai ekspresi
keagamaan tampak pada beberapa macam seni, seperti bahasa puisi pada lagu
mitologi yang disebut lagu tebaununggu, dan lagu isara (masing-masing nama
pahlawan yang melambangkan dewa bumi dan dewa langit). Tarian pemujaan yang
disebut tarian lariangi (tarian pemujaan seorang raja yang diperlakukan sebagai
dewa di bumi), dan tarian lulo sangia biasanya tarian ini adalah bentuk doa
kepada roh nenek moyang atau kepada dewa agar penyakit yang diderita seorang
raja sembuh adanya, dan tarian umoara yaitu tarian perang yang mengekspresikan
kekuatan sakti, dan kekuatan sosial pada diri seseorang pahlawan yang siap
untuk terjun ke medan perang. Selain itu tampak juga pada upacara-upacara
sunatan, upacara potong rambut, dan pada upacara kematian.
Bentuk-bentuk kesenian orang Tolaki
1. Seni desain
Seni desain tradisional banyak tampak pada alat-alat perlengkapan hidup, seperti :- Pinesowi (desain segitiga)
Desain segitiga tampak pada bumbungan rumah bagian depan dan bagian belakang, pada leher dan lengan baju, pada pinggir anyaman tikar.
- Pineta'ulumbaku (desain daun pakis)
Desain daun pakis tampak pada anyaman wadah kalo.
- Pineta'ulundono (desain kepala orang)
Desain kepala orang tampak pada kain tabir dan pada perisai.
- Sinolana (desain garis vertikal-horizontal atau vertikal-horizontal-silang)
Desain garis vertikal-horizontal atau vertikal-horizontal-silang tampak pada dinding anyaman bambu dan langit-langit yang dianyam, pada anyaman tikar, pada anyaman bakul.
- Silapa omba (desain segi empat)
Desain segi empat tampak pada kain sarung bantal, kain sarung kasur tidur, dan pada langit-langit kelambu.
- Tinaboriri (desain lingkaran)
Desain lingkaran tampak pada tudung pemele sinar matahari, pada tubung saji, dan pada songko.
- Pinehu (desain sudut)
Desain sudut ruang tampak pada wadah anyaman, wadah yang berbentuk segi enam atau delapan.
- Holunga (desain ikat)
Desain ikat tampak pada ikatan rumah, pada ikatan hulu dari alat-alat produksi dan senjata.
2. Seni rias tradisional
Seni rias tradisional yaitu :a. Rias pada tubuh seperti :
- O timu (gulungan rambut di kepala)
- Sadaki (bedak dari beras untuk rias pada paras perempuan dan tatuage pada dada dan lengan khusus laki-laki)
- O tila (penghitam alis khusus perempuan)
- Kamea-mea (pemerah bibir khusus perempuan)
- Tirangga (pemerah bibir khusus perempuan)
b. Rias pada pakaian, seperti :
- Kalunggalu (kalung pada kepala)
- Andi-andi (anting-anting pada telinga)
- Eno-eno (kalung emas)
- Sambiala (selempang pada dada khusus kanak-kanak)
- Bolosu (gelang pada lengan)
- Kale-kale (gelang pada pergelangan tangan)
- O langge (gelang pada kaki)
- Pati-pati (perhiasan pada baju)
3. Seni vokal
Seni vokal orang Tolaki dapat dikenal melalui lagu-lagu rakyat antara lain :- Huhu yaitu lagu untuk menidurkan anak.
- O anggo yaitu lagu yang menggambarkan rasa kekaguman terhadap seseorang pemimpin atau mengandung nasihat atau petuah.
- Taenango yaitu lagu yang melukiskan kisah kepahlawanan.
- Sua-sua yaitu lagu yang melukiskan rasa ingin berkenalan.
- Kabia yaitu lagu-lagu percintaan.
Dua lagu kepahlawanan yang terkenal hingga kini masih hidup adalah Tebaununggu yaitu yang mengisahkan peristiwa penyebaran agama Islam dari Aceh ke Indonesia bagian Timur, dan Isara yang mengisahkan perang total di darat, di laut, di udara dalam usaha memberantas segala kejahatan yang pernah melanda orang Tolaki.
4. Seni instrumental
Seni instrumental dapat dikenal melalui alat-alat musik orang tolaki, antara lain :a. Alat musik yang dipukul :
- Dimbawuta yaitu alat musik yang konstruksinya terdiri dari tanah yang dilobangi dan ditutupi dengan pelepah sagu dan sehelai rotan yang dipukul dan mengeluarkan bunyi.
- Kanda-kanda oa atau kandengu-ndengu yaitu alat musik dari bambu atau kayu ringan yang dibelah
b. Alat musik yang ditabuh, seperti :
- Karandu (gong).
- Tamburu (tambur).
- O dimba (sejenis tambur).
c. Alat musik yang dipetik, seperti :
- Dimba-dimba nggowuna (alat musik dari bambu).
- Wuwuho (alat musik bambu).
- O suli (suling dari bambu).
- Ore-ore yaitu alat musik dari tangkai daun enau yang dilengkapi dengan tali benang.
5. Seni sastra tradisional
Suatu ciri dari seni sastra puisi yang membedakannya dengan seni sastra porosa adalah jumlah baris dari setiap baitnya, jumlah suku katanya pada tiap baris, dan persamaan bunyi yang ada baris-barisnya baik di akhir, doawal maupun ditengah kalimat.Seni sastra dalam bentuk porosa adalah :
- O nango (dongeng)
- Tula-tula (kisah)
- Kukua (sisilah)
- Pe'oliwi (pesan-pesan leluhur)
Seni sastra dalam bentuk puisi, adalah :
- Taenango (syair yang dilagukan)
- Kinoho atau lolama (pantun)
- O doa (mantera)
- Singguru (teka-teki)
- Bitara ndolea (perumpamaan)