PELESTARIAN BUDAYA PADA ERA
GLOBALISASI,
Kata “kebudayaan” berasal dari kata
sansekerta buddhayah, yaitu bentuk jamak dari buddhi yang berarti “budi” atau
“akal”. Dengan demikian ke-budaya-an dapat diartikan “hal-hal yang bersangkutan
dengan akal”. Sedangkan pendapat lain mengupas kata budaya sebagai suatu
perkembangan dari kata majemuk budi-daya, yang berarti “daya dan budi”. Karena
itu mereka membedakan “budaya” dan “kebudayaan”. Demikianlah “budaya” adalah
“daya dan budi” yang berupa cipta, karsa dan rasa itu.
Sementara Globalisai adalah sebuah
istilah yang memiliki hubungan dengan peningkatan keterkaitan dan ketergatungan
antarbangsa dan antarmanusia di seluruh dunia melalui perdagangan, investasi,
perjalanan, budaya populer, dan bentuk – bentuk interaksi yang lain sehingga
batas – batas suatu negara menjadi semakin sempit. Pada tataran individu,
globalisasi adalah suatu proses di mana antar individu, antar kelompok, dan
antar negara saling berinteraksi, bergantung, terkait dan memengaruhi satu sama
lain yang melintas batas negara. Globalisasi
berasal dari kata global, yang berarti dunia atau universal. Dalam banyak hal,
globalisasi mempunyai banyak karakteristik yang sama dengan internasionalisasi
sehingga kedua istilah ini sering dipertukarkan.
Globalisasi memengaruhi hampir semua
aspek yang ada di masyarakat, termasuk diantaranya apek budaya. Pengaruh
globalisasi terhadap budaya di karenakan persebaran budaya yang demikian
cepatnya sekarang ini karena kemajuan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, terutama teknologi komunikasi dan internet.
Globalisasi merupakan proses mempercepat dan membentuk kecepatan skala
mobilitas serta aliran orang-orang, barang-barang, jasa, modal, pengetahuan dan
ide-ide. Globalisasi dibantu oleh kemajuan teknologi menghasilkan batasan waktu
dan tempat, serta penyebaran hidup yang modern, khususnya bagi orang yang
berasal dari negara-negara Barat.
Lalu apakah hubungan Globalisasi
dengan Indonesia? Adakah dampak yang dirasakan Indonesia di era Globalisasi
seperti saat ini?
Bangsa Indonesia adalah bangsa luas
dan besar yang memiliki sekitar 17.000 buah pulau-pulau besar dan pulau-pulau
kecil dari Sabang di Sumatera sampai Merauke di Papua. Bangsa Indonesia
juga memiliki sekitar 300 suku bangsa
atau etnik dengan berbagai budaya dan adat istiadat yang berbeda antara satu
suku bangsa dengan suku bangsa lainnya. Hal ini dikarenakan adanya beberapa
faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah Indonesia sempat menjadi wilayah
perdagangan penting di dunia sejak abad ke-7, yaitu ketika kerajaan Sriwijaya
di Palembang menjalin hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan
India. Dan juga menjadi negara jajahan
Belanda selama kurang lebih 350 tahun. Sehingga sejarah Indonesia banyak
dipengaruhi oleh bangsa lain.
Meskipun begitu, pada dasarnya bangsa
Indonesia sendiri terdiri dari barbagai macam suku. Setiap suku memiliki
budayanya masing-masing. Tidak ada yang mengetahui jumlah suku di Indonesia
secara persis. Suku-suku di Indonesia antara lain seperti Suku Jawa, Suku
Sunda, Suku Melayu, Suku Batak, Suku Madura, Suku Bugis Makassar, Suku Papua,
dan lain-lain. Dari berbagai macam suku tersebut, Suku Jawa adalah grup etnis
terbesar dan secara politis paling dominan.
Pada era globalisasi saat ini,
mengelola suatu bangsa yang luas dan besar seperti bangsa Indonesia tentu bukan
merupakan hal yang mudah. Tantangan globalisasi menjadi bagian dari tantangan
yang bersifat eksternal selain dari tantangan, bahkan ancaman yang berasal dari
keanekaragaman budaya dan suku bangsa yang bersifat internal. Perkembangan
teknologi informasi menjadi salah satu sebab semakin cepatnya terjadi perubahan
pada masyarakat suatu bangsa. Teknologi informasi menjadi terbuka dan bahkan
seolah-olah telah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat saat ini sehingga
masyarakat yang belum memiliki kemampuan teknologi informasi dinilai belum
mengikuti perkembangan globalisasi. Tentu globalisasi melalui teknologi
informasi tersebut juga memberikan hal-hal yang positif tetapi banyak juga ada
hal-hal yang negatif.pornografi yang gampang diakses menjadi ancaman serius
generasi muda.
Pada dasarnya, perkembangan teknologi
informasi (internet) ini dapat dimanfaatkan untuk media pengembangan budaya
nasional. Bangsa Indonesia memiliki kesempatan yang besar untuk mempublikasikan
atau bahkan mempromosikan semua budaya nasional Bangsa Indonesia untuk kemajuan
bangsa dan kesejahteraan rakyat.
Kebudayaan setiap masyarakat atau
bangsa terdiri dari unsur-unsur besar maupun unsur-unsur kecil yang merupakan
bagian dari suatu kebulatan yang bersifat
kesatuan. Misalnya dalam kebudayaan Indonesia dapat dijumpai unsur besar
seperti umpamanya Candi Borobudur dan Candi Prambanan yang dibangun pada
masa lalu. Upaya-upaya pembangunan jati
diri bangsa Indonesia, termasuk didalamnya penghargaan nilai budaya dan bahasa,
nilai-nilai solidaritas sosial, kekeluargaan dan cinta tanah air yang dirasakan
semakin memudar dapat disebabkan oleh beberapa faktor.Dalam kenyataannya
didalam struktur masyarakat terjadi ketimpangan sosial, baik dilihat dari
status maupun tingkat pendapatan. Kesenjangan sosial yang semakin melebar itu
menyebabkan orang kehilangan harga diri.
Dalam masyarakat terutama di daerah
pedesaan , dikenal adanya opinion leader atau pembuka pendapat atau tokoh
masyarakat. Mereka mempunyai kemampuan untuk mempengaruhi orang lain untuk
bertindak laku dalam cita-cita tertentu. Menurut Rogers (1983): ”pemuka
pendapat memainkan peranan penting dalam penyebaran informasi. Melalui hubungan
sosial yang intim, para pemuka pendapat berperan menyampaikan pesan-pesan,
ide-ide dan informasi-informasi baru kepada masyarakat”. Melalui pemuka
pendapat seperti tokoh agama, sesepuh desa, kepala desa, pesan-pesan tentang
bahaya media pornografi dapat disampaikan.
Oleh karena itu globalisasi yang tidak
terhindarkan harus diantisipasi dengan pembangunan budaya yang berkarakter
penguatan jati diri dan kearifan lokal yang dijadikan sebagai dasar pijakan
dalam penyusunan strategi dalam pelestarian dan pengembangan budaya. Upaya
memperkuat jati diri daerah dapat dilakukan melalui penanaman nilai-nilai
budaya dan kesejarahan senasib dan sepenanggungan diantara warga sehingga perlu
dilakukan revitalisasi budaya daerah dan perkuatan budaya daerah. Bertolak dari
besarnya peran media massa dalam mempengaruhi pemikiran khayalaknya, tentulah
perkembangan media massa di Indonesia pada masa yang akan datang harus
dipikirkan lagi. Apalagi menghadapi globalisasi media massa yang tak terelakan
lagi.
Kebudayaan lokal Indonesia yang sangat
beranekaragam menjadi suatu kebanggaan sekaligus tantangan untuk mempertahankan
serta mewarisi kepada generasi selanjutnya. Budaya lokal Indonesia sangat
membanggakan karena memiliki keanekaragaman yang sangat bervariasi serta
memiliki keunikan tersendiri. Seiring berkembangnya zaman, menimbulkan
perubahan pola hidup masyakat yang lebih modern. Akibatnya, masyarakat lebih
memilih kebudayaan baru yang mungkin dinilai lebih praktis dibandingkan dengan
budaya lokal.
Banyak
faktor yang menyebabkan budaya lokal dilupakan dimasa sekarang ini, misalnya
masuknya budaya asing. Masuknya budaya asing ke suatu negara sebenarnya
merupakan hal yang wajar, asalkan budaya tersebut sesuai dengan kepribadian
bangsa. Namun pada kenyataannya budaya asing mulai mendominasi sehingga budaya
lokal mulai dilupakan.
Faktor
lain yang menjadi masalah adalah kurangnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
peranan budaya lokal. Budaya lokal adalah identitas bangsa. Sebagai identitas
bangsa, budaya lokal harus terus dijaga keaslian maupun kepemilikannya agar
tidak dapat diakui oleh negara lain. Walaupun demikian, tidak menutup
kemungkinan budaya asing masuk asalkan sesuai dengan kepribadian negara karena
suatu negara juga membutuhkan input-input dari negara lain yang akan
berpengaruh terhadap perkembangan di negranya.
Dimasa
sekarang ini banyak sekali budaya-budaya kita yang mulai menghilang sedikit
demi sedikit.Hal ini sangatlah berkaitan erat dngan masuknya budaya-budaya ke
dalam budaya kita.Sebagai contoh budaya dalam tata cara berpakaian.Dulunya
dalam budaya kita sangatlah mementingkan tata cara berpakaian yang sopan dan
tertutup.Akan tetapi akaibat masuknya budaya luar mengakibatkan budaya tersebut
berubah.Sekarang berpakaian yang menbuka aurat serasa sudah menjadi kebiasaan
yang sudah melekat erat didalam masyarakat kita.
Tugas utama yang harus dibenahi untuk
melestarian budaya lokal agar tidak hilang begitu saja adalah bagaimana
mempertahankan, melestarikan, menjaga, serta mewarisi budaya lokal dengan
sebaik-baiknya agar dapat memperkokoh budaya bangsa yang akan megharumkan nama
Indonesia. Dan juga supaya budaya asli negara kita tidak diklaim olegh negara
lain. Berikut beberapa hal yang dapat kita simak dalam rangka melestarikan
budaya.
1. Kekuatan
Keanekaragaman budaya lokal yang ada
di Indonesia
Indonesia memiliki keanekaragaman
budaya lokal yang dapatdijadikan sebagai ke aset yang tidak dapat disamakan
dengan budaya lokal negara lain. Budaya lokal yang dimiliki Indonesia
berbeda-beda pada setiap daerah. Tiap daerah memiliki ciri khas budayanya, seperti
rumah adat, pakaian adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang
dianut. Semua itu dapat dijadikan kekuatan untuk dapat memperkokoh ketahanan
budaya bangsa dimata Internasional.
Kekhasan budaya Indonesia
Kekhasan budaya lokal yang dimiliki setiap
daerah di Indonesia memliki kekuatan tersediri. Misalnya rumah adat, pakaian
adat, tarian, alat musik, ataupun adat istiadat yang dianut. Kekhasan budaya
lokal ini sering kali menarik pandangan negara lain. Terbukti banyaknya turis
asing yang mencoba mempelajari budaya Indonesia seperti belajar tarian khas
suat daerah atau mencari barang-barang kerajinan untuk dijadikan buah tangan.
Ini membuktikan bahwa budaya bangsa Indonesia memiliki cirri khas yang unik.
Kebudayaan Lokal menjadi sumber
ketahanan budaya bangsa
Kesatuan budaya lokal yang dimiliki
Indonesia merupakan budaya bangsa yang mewakili identitas negara Indonesia.
Untuk itu, budaya lokal harus tetap dijaga serta diwarisi dengan baik agar
budaya bangsa tetap kokoh.
2. Kelemahan
Kurangnya kesadaran masyarakat
Kesadaran masyarakat untuk menjaga
budaya lokal sekarang ini masih terbilang minim. Masyarakat lebih memilih
budaya asing yang lebih praktis dan sesuai dengan perkembangan zaman. Hal ini
bukan berarti budaya lokal tidak sesuai dengan perkembangan zaman, tetapi
banyak budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa. Budaya lokal
juga dapat di sesuaikan dengan perkembangan zaman, asalkan masih tidak
meningalkan cirri khas dari budaya tersebut.
Minimnya komunikasi budaya
Kemampuan untuk berkomunikasi sangat
penting agar tidak terjadi salah pahaman tentang budaya yang dianut. Minimnya
komunikasi budaya ini sering menimbulkan perselisihan antarsuku yang akan
berdampak turunnya ketahanan budaya bangsa.
Kurangnya pembelajaran budaya
Pembelajaran tentang budaya, harus
ditanamkan sejak dini. Namun sekarang ini banyak yang sudah tidak menganggap
penting mempelajari budaya lokal. Padahal melalui pembelajaran budaya, kita
dapat mengetahui pentingnya budaya lokal dalam membangun budaya bangsa serta
bagaiman cara mengadaptasi budaya lokal di tengan perkembangan zaman.
3. Peluang
Indonesia dipandang dunia
Internasional karena kekuatan budayanya
Apabila
budaya lokal dapat di jaga dengan baik, Indonesia akan di pandang sebagai
negara yang dapat mempertahankan identitasnya di mata Internasioanal.
Kuatnya budaya bangsa, memperkokoh
rasa persatuan
Usaha
masyarakat dalam mempertahankan budaya lokal agar dapat memperkokoh budaya
bangsa, juga dapat memperkokoh persatuan. Karena adanya saling menghormati antara
budaya lokal sehingga dapat bersatu menjadi budaya bangsa yang kokoh.
Kemajuan pariwisata
Budaya
lokal Indonesia sering kali menarik perhatian para turis mancanegara. Ini dapat
dijadikan objek wisata yang akan menghasilkan devisa bagi negara. Akan tetapi
hal ini juga harus diwaspadai karena banyaknya aksi pembajakan budaya yang
mungkin terjadi.
Multikuturalisme
Dalam
artikelnya, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning, Riau, Dr
Junaidi SS MHum, mengatakan bahwa multikulturalisme meberikan peluang bagi
kebangkitan etnik dan kudaya lokal Indonesia. Dua pilar yang mendukung
pemahaman ini adalah pendidikan budaya dan komunikasi antar budaya.
4. Tantangan
Perubahan lingkungan alam dan fisik
Perubahan
lingkungan alam dan fisik menjadi tantangan tersendiri bagi suatu negara untuk
mempertahankan budaya lokalnya. Karena seiring perubahan lingkungan alam dan
fisik, pola piker serta pola hidup masyakrkat juga ikt berubah
Kemajuan Teknologi
Meskipun
dipandang banyak memberikan banyak manfaat, kemajuan teknologi ternyata menjadi
salah satu factor yang menyebabkan ditinggalkannya budaya lokal. Misalnya,
sistem sasi (sistem asli masyarakat dalam mengelola sumber daya
kelautan/daratan) dikawasan Maluku dan Irian Jaya. Sistem sasi mengatur tata
cara sertamusim penangkapan iakn di wilayah adatnya, namun hal ini mulai tidak
di lupakan oleh masyarakatnya.
Masuknya Budaya Asing
Masuknya
budaya asing menjadi tantangan tersendiri agar budaya lokal tetap terjaga.
Dalam hal ini, peran budaya lokal diperlukan sebagai penyeimbang di tengah
perkembangan zaman
Telah
beberapa kali negeri Jiran Malaysia membuat panas hati sebagian besar
masyarakat Indonesia. Negara yang mengusung slogan “Truly Asia” itu telah
berulang kali mengklaim kebudayaan Indonesia sebagai miliknya. Berikut sebagian
datanya :
1.Agustus 2007 Malaysia mengklaim dan
mempatenkan batik motif “Parang Rusak”, angklung, wayang kulit hingga
rendang.
2.ktober 2007
Lagu yang sangat mirip “Rasa Sayang”
menjadi soundtrack iklan pariwisata Malaysia yang dicurigai diambil dari lagu
“Rasa Sayangen
3. 1 November 2007
Para seniman Ponorogo kaget oleh
munculnya Tari Barongan yang sangat mirip Reog Ponorogo..
4.25 November 2007
Bahasa Melayu. “Bahasa Melayu adalah
Bahasa Malaysia,” katanya
5.Juni 2008
Malaysia dalam mematenkan batik. Tapi
yang berhasil dipatenkan itu hanya motif Parang Rusak..
6.Agustus 2009
Tari Pendet menjadi iklan acara
Discovery Channel bertajuk “Enigmatic Malaysia”.
Kita sebagai seorang mahasiswa yang
aktif dan kreatif tentunya tidak ingin kebudayaan kita menjadi pudar bahkan
lenyap karena pengaruh dari budaya-budaya luar. Dan kita juga tidak bisa
membiarkan asset kebudayaan kita satu persatu di akui dan di klaim sebagai
asset Negara lain. Mahasiswa memiliki kedudukan dan peranan penting dalam
pelestarian seni dan budaya daerah. Hal ini didasari oleh asumsi bahwa
mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus kelangsungan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara Indonesia. Sebagai intelektual muda
yang kelak menjadi pemimpin-pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu
kesadaran kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa Indonesia dapat
dipertahankan. Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain dapat
dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka dalam pelestarian seni dan budaya
daerah.
Optimalisasi peran mahasiswa dalam
pelestarian seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui dua jalur, yaitu
intrakurikuler dan ekstrakulikuler. Jalur Intrakurikuler dilakukan dengan
menjadikan seni dan budaya daerah sebagai substansi mata kuliah; sedangkan
jalur ekstrakurikuler dapat dilakukan melalui pemanfaatan unit kegiatan
mahasiswa (UKM) kesenian dan keikutsertaan mahasiswa dalam kegiatan-kegiatan
seni dan budaya yang diselenggarakan oleh berbagai pihak untuk pelestarian seni
dan budaya daerah.
a. Jalur Intrakurikuler
Untuk mengoptimalkan peran mahasiswa
dalam pelestarian seni dan budaya daerah diperlukan adanya pemahaman mahasiswa
terhadap seni dan budaya daerah. Tanpa adanya pemahaman yang baik terhadap hal
itu, mustahil mahasiswa dapat menjalankan peran itu dengan baik. Peningkatan
pemahaman mahasiswa terhadap seni dan budaya daerah dapat dilakukan melalui
jalur intrakurikuler; artinya seni dan budaya daerah dijadikan sebagai salah
satu substansi atau materi pembelajaran dalam satu mata kuliah atau dijadikan
sebagai mata kuliah. Kemungkinan yang pertama dapat dilakukan melalui mata
kuliah Ilmu Sosial dan Budaya Dasar (ISBD) bagi mahasiswa program studi
eksakta, dan Ilmu Budaya Dasar dan Antropologi Budaya bagi mahasiswa program
studi ilmu sosial. Dalam dua mata kuliah itu terdapat beberapa pokok bahasan
yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap seni dan
budaya daerah yaitu tentang manusia dan kebudayaan, manusia dan peradaban, dan
manusia, sains teknologi, dan sen.Kemungkinan yang kedua tampaknya telah
diakomodasi dalam kurikulum program studi-program studi yang termasuk dalam
rumpun ilmu budaya seperti program studi di lingkungan Fakultas Sastra atau
Fakultas Ilmu Budaya.
b. Jalur Ekstrakurikuler
Pembentukan
dan pemanfaatan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Kesenian Jawa (Daerah Lainnya)
merupakan langkah lain yang dapat ditempuh untuk mengoptimalkan peran mahasiswa
dalam pelestarian seni dan budaya daerah. Sehubungan dengan hal itu, pimpinan
perguruan tinggi perlu mendorong pembentukan UKM Kesenian Daerah. Lembaga
kemahasiswaan itu merupakan wahana yang sangat strategis untuk upaya-upaya
tersebut, karena mereka adalah mahasiswa yang benar-benar berminat dan berbakat
dalam bidang seni tradisi. Latihan-latihan secara rutin sebagai salah satu
bentuk kegiatan UKM kesenian daerah (Jawa misalnya) yang pada gilirannya akan
berujung pada pementasan atau pergelaran merupakan bentuk nyata dari
pelestarian seni dan budaya daerah.
Forum-forum festival seni mahasiswa
semacam Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Nasional (Peksiminas) merupakan wahana
yang lain untuk pengoptimalan peran mahasiswa dalam pelestarian seni dan budaya
daerah.
Pertanyaannya seberapa besarkah
kepedulian Mahasiswa atau Generasi penerus bangsa lainnya terhadap kebudayaan
yang kita miliki?
Karena Untuk dapat melestarikan dan
meneruskan tonggak estavet tentang warisan budaya lokal, tentu anak muda atau
kaum mudalah yang berhak untuk itu. karena dengan begitu warisan budaya lokal
akan terus dan tetap hidup untuk waktu yang lama dan digantikan oleh generasi
selanjutnya. Tetapi apa yang dapat kita lihat pada jaman globalisasi dan
modernisasi sekarang ini? kebudayaan lokal “NO”, kebudayaan luar “YES”.
Kata-kata seperti itu sekarang sudah tidak lepas dan tak asing lagi bagi para
generasi muda saat ini. Karena apa? Karena berbodong-bondong datang baik itu
musik yang tadinya mendengarkan lagu-lagu daerah dan lokal sekarang beralih ke
lagu impor, tarian yang dulunya lemah lembut menandakan ciri khas budaya timur
sekarang sudah beralih ke tarian yang keras dan berbau seksualitas, makanan
yang tadinya beraroma lokal Indonesia berubah drastis menjadi makanan impor
mentah siap makan dan siap saji, dan lain sebagainya. Dan itu semua “anak muda
banget”. Kebudayaan yang kita miliki yang merupakan aset tak ternilai sedikit
demi sedikit tergerus dan jika akan terus seperti ini lambat laut mungkin hanya
akan terpajang disebuah musium kuno dan pengunjungnya para orang tua yang yang
masih mengingat secerca memori tentang masa lalunya, yakni melestarikan warisan
kebudayaan saat mereka masih muda. Menurut kebanyakan kaum muda, kebudayaan
lokal yang dimiliki tidak sesuai jamannya lagi. Apa sebenarnya yang menyebabkan
itu semua terjadi? Simple saja, para kaum muda ini telah termakan oleh
modernitas yang nantinya akan membuat anak muda itu sendiri hancur, karena
mereka tidak akan pernah puas, karena modernisasi menawarkan sesuatu yang baru dan
terus berkembang dari waktu ke waktu.
Seharusnya pemerintah lebih gencar dalam melakukan pelestarian budaya lokal, walau di tv saya lihat udah banyak iklan yg dibuat pemerintah tentang kebudayaan tapi menurut saya iklannya kurang bermutu alias asal bikin aja, gimana mau tertarik orang ngeliatnya?
Masing-masing individu mestinya juga harus ada rasa kecintaan terhadap budaya sendiri dong, ngelestariin engga tapi pas budayanya direbut malah teriak-teriak sampe ada demo nyalahin pemerintah segala biasanya -___-
Pelestarian adalah suatu proses atau tehnik yang didasarkan pada kebutuhan individu itu sendiri. Kelestarian tidak dapat berdiri sendiri. Oleh karena itu harus dikembangkan pula. Melestarikan suatu kebudayaan pun dengan cara mendalami atau paling tidak mengetahui tentang budaya itu sendiri. Mempertahankan nilai budaya,salah satunya dengan mengembangkan seni budaya tersebut disertai dengan keadaaan yang kita alami sekarang ini. Yang bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai budayanya.
Sebagai warga negara Indonesia,kita wajib melestarikan budaya-budaya negara kita sendiri agar tidak luntur atau hilang. Contohnya seperti tarian,makanan khas,baju daerah,dan sebagainya. Karena budaya yang kita punya dapat mencerminkan kepribadian bangsa kita yaitu Indonesia. Walaupun Indonesia memiliki berbagai macam suku dan adat tetapi tetap saja itu semua merupakan satu bagian dari kebudayaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia.
Upaya melestarikan budaya antara lain :
1. Paling tidak kita mengetahui tentang budaya jaman dahulu didaerah kita sendiri.
2. Kemudian mendalami kebudayaan itu.Setelah itu kita wajib memperkenalkan kepada orang lain atau yang belum tahu tentang kebudayaan tersebut syukur-syukur sampai ke negara lain.
3. Membiasakan hal-hal atau kegiatan yang dapat melestarikan budaya seperti memakai batik atau bahkan belajar membuat batik,karena pelestarian bisa terjadi karena kita telah terbiasa dengan kebudayaan tersebut.
seharusnya masyarakatnya sendiri juga harus mempromosikan budaya lokal yg di milikinya sendiri,walaupun Pemerintah sudah membantu dengan baik,tetapi Pemerintah jg hanya bisa mensupport samapai di situ saja,kalau tidak ada jalinan komunikasi yg baik,semua itu menjadi hal yg percuma...
Masyarakat harus cinta kepada budayanya sendiri dan Pemerintah harus membantu dengan maksimal !!!
Kebudayaan jangan sampai Tergerus Zaman,
Tradisionalitas jangan biarkan termakan oleh derasnya arus Modernitas,
karena kaum Mudalah yang berkewajiban mempertahankan eksistensi Kebudayaan Daerah
Sekarang bukan saat nya bagaimana kita melestarikan sesuatu budaya tapi yang paling utama adalah Bagaimana kita MEMPERTAHKAN KEBUDAYAAN itu sendiri ,agar tidak pernah dimakan oleh waktu dan zaman di samping mempertahkan suatu kebudayaan itu,kita juga barengi dengan cara melestarikanya jadi ada 2 yang terpenting dalam menjaga suatu budaya itu aga tidak ada istilah yang di sebut di atas kebudayaan lokal “NO”, kebudayaan luar “YES”. tapi sebaliknya .
Intinya Pertahankan Lestarikan Hanya itu !!!
Mantab nih infonya gan :D
kebudayaan memang harus di lestarikan...
walaupun gagal pertamax yang penting page one :hammer:
sebagai contoh di indonesia kita bisa lihat kota yg cukup banyak berkembang tentang kebudayaan dan lain-lainnya, kota itu adalah kota solo. Dari setiap kota bisa meniru atau mencontoh kota solo yang sekarang dipimpin oleh Joko Widodo. Comment ini bukan untuk kampanye atau apa, tapi berdasarkan fakta dan realita.
Masyarakat dan Pemerintah seharusnya bangga dengan kebudayaan yang telah kita punya, harus lebih dilestarikan lagi & yang paling penting bagaimana cara mempertahankannya dengan sebaik mungkin. Kesadaran dari masing" individu dan upaya Pemerintah untuk mempertahankan kebudayaan kita harus dilakukan secara maksimal, supaya kebudayaan kita tidak ribut negara tetangga. Jangan saat kebudayaan kita sudah direbut baru kita sadar.
setuju dengan artikel diatas dimana kebudayaan indonesia harus dijaga dan kita juga harus pandai menyaring kebudayaan yang masuk kedalam negeri kita.. namun sering kali budaya "western" yang masuk ke negeri ini dianggap suatu modernisasi.
dan kurang setuju dengan kata "indonesia dijajah Belanda kurang lebih 350 tahun " karena tidak ada fakta yang jelas mengenai itu dan menurut salah satu acara di Metro Tv itu hanya kata" pembakar semangat untuk meraih kemerdekaan
yap,banyak masyarakat yg menganggap budaya indonesia itu membosankan,mungkin karena mereka blm mengerti makna dari tiap2 budaya yg kita miliki. maka dari itu sebagai kaum generasi bangsa,sudah sepatutnya kita mengubah image buruk yg ada di benak masyarakat,membuat mereka paham akan arti dari tiap2 budaya yg kita miliki,tidak hanya bisa marah2 saat budaya indonesia terancam direbut oleh bangsa lain.