Sendratari Ramayana dipentaskan di tempat
kisah itu dipahat seribu tahun silam Candi Prambanan. Pertunjukan ini mampu
menyatukan ragam kesenian Jawa berupa tari, drama dan musik dalam satu panggung
dan satu momentum untuk menyuguhkan kisah Ramayana yang dirangkum dalam 4
babak: penculikan Sinta, misi Anoman ke Alengka, kematian Kumbakarna atau
Rahwana, dan pertemuan kembali Rama-Sinta.
Para
seniman melakukan latihan keras untuk memberikan yang terbaik selama acara.
Dalam drama ini siklus yang berbeda dari kehidupan Rama ditampilkan dengan
indah. Hampir 100 penari ikut mengisi acara dengan antusiasme penuh. Banyak
adegan tari yang enerjik yang berupa tari kelompok, dan juga ada adegan dimana
para penari menari dengan gemulai. Gamelan juga dimainkan untuk membuat
pertunjukan menjadi lebih menghibur. Selain itu, di tengah acara kadang-kadang
adegan kebakaran juga dipentaskan dengan semarak. Sendratari Ramayana biasanya
berakhir dengan Rama dan pengikutnya memenangkan pertempuran dan mendapatkan
kembali Sita dari cengkeraman Rahwana, Raja Lanka.
Para pemain kebanyakan adalah warga masyarakat Yogyakarta. Mereka berlatih di sanggar di daerah Sleman, dekat dengan prambanan. Semua yang berlatih akan di ajarkan berbagai macam peran sehingga para pemain dapat memainkan berbagai peran dan mengerti akan alur cerita. Para pemain bkebanyakan berlatih dari sejak keci. Hal itu dilakukan agar kebudayaan tetap terjaga dan tidak punah
Sumber :
Nama :
sulaiman (berperan sebagai anak buah dari hanoman)
Umur :
15 tahun
Alamat:
sleman, Yogyakarta
Bahasa :
jawa dan Indonesia
Nama :
Devi
Umur :
19 tahun
Alamat
: sleman, Yogyakarta
Bahasa:
Jawa dan Indonesia