Latar
belakang
Indonesia sebagai salah satu Negara yang memiliki
banyak pulau sehingga dinamakan sebagai Negara kepulauan. Memiliki
beranekaragam suku atau etnis mengingat jumlah pulau yang banyak di indonesi.
Banyaknya suku atau etnis pun dipastikan memiliki perbedaan yang menimbulkan
ketidaksamaan identitas dan ciri khasnya masing-masing baik dari segi sejarah,
sistem teknologi, mata pencaharian, kesenian, dan agama.
Suku bangsa merupakan wujud identitas dari
golongan manusia yang mengidentifikasi dirinya dengan sesama. Identitas itu
biasanya berdasarkan garis keturunan , dan ditandai oleh pengakuan orang lain
akan ciri khas kelompok, kesamaan budaya, bahasa, agama, perilaku, maupun
ciri-ciri biologis.
Negara Indonesia merupakan Negara yang
tersusun oleh berbagai pulau yang tersebar dari sabang hingga merauke.
Masing-masing pulau di Indonesia
tersebut dipisahkan dengan selat atapun laut yang relative jauh sehingga
menimbulkan keanekaragaman budaya yang berbeda antara daerah satu dengan daerah
lainnya, salah satunya dengan daerah madura yang berbeda yang memiliki khas
yang unik dengan daerah lain.
a. Lokasi
Suku madura adalah salah satu suku terbesar
yang ada di Indonesia
terletak di pulau jawa bagian timur, pulau madura besarnya kurang lebih 5.250
km². yang berada di titik koordinat 7˚0’ LS
113˚20’ BT dikepulauan sunda besar. Kepulauan madura terpisah dengan pulau jawa
yang dipisahkan oleh selat madura yang jika di ukur sekitar 6 km dari pinggiran
kota Surabaya.
b. Demografis
Pada tahun 2010 tercatat jumlah penduduk
suku madura sekitar 3.625.000 dan kepadatannya mencapai 829/km² , mereka
berasal dari pulau madura dan pulau-pulau sekitar seperti gili raja, sapudi,
raas, dan kangean. Orang madurapun juga banyak yang tinggal dibagian timur jawa
dari pasuruan sampai utara banyuwangi. Orang madura juga ada yang berada di
situbondo, bondowoso, serta bagian timur probolinggo, jember, Surabaya
bagian utara sampau sebagian malang
namun tidak banyak yang bisa berbahasa jawa. Persebaran penduduk suku madura
bukan hanya banyak di bagian timur orang madura juga banyak yang transmigrasi
ke wilayah lain seperti Kalimantan barat dan Kalimantan tengah, bukan hanya
keluar pulau namun ke Jakarta, tanggerang, depok, bogor, bekasi dan daerah
sekitarnya.
c. Sejarah
Istilah madura berasal dari
akar kata “Madu Oro” yang merupakan lontaran dari patih yang bijaksana dalam
menyimbolkan dua bukit yang berada ditengah lautan. Konon dahulu diceritakan
seorang raja yang bernama Sangyangtunggal yang mempunyai putri bernama Bendoro
Gung yang diketahui hamil hingga membuat
raja amat marah dan memerintahkan sang patih bernama pranggulang untuk membunuh
anaknya. Karena ketidak tegaan sang patih untuk membunuh sang putri tersebut,
sang putri diasingkan ke tepi laut dengan berkata “pergilah ke madu oro” yang
saat itu dua bukit yang berada di tengah lautan. Dan patih baik hati tidak
kembali ke istana karena takut dibunuh oleh raja. Sang patih itu pun melepas
gelar kebangsawanannya dan menganti namanya dengan ki pondeng menganti
pakaiannya dengan kain tenun biasa yang kemudian menjadi ciri khas suku madura.
Putri raja yang hamil merasa perutnya sakit dan segara memanggil ki pondeng
dengan cara mengepakkan kakinya kebumi sebanyak tiga kali sesuai dengan
petunjuknya dulu, dan akhirnya sang putri tersebut melahirkan anaknya dan memberikan
nama putranya dengan nama raden segoro yang artinya laut sebab dia lahir
ditengah laut semenjak itu asal usul penduduk pulau madura merupakan anak cucu
dari raden segoro dan ibu bendoro gung.