Sistem Sosial


Kurangnya dan kesulitan untuk mencapai pulau madura menjadi penghalang bagi para pengamat budaya sehingga tidak banyak orang tau tentang kebudayaan madura, kebanyakan masyarakat lain hanya memandang suku madura berperangi kekerasan, sulit beradaptasi, terbelakang, dan kasar. Kekerasan seakan menjadi atribut yang melekat pada masyarakat madura dan kebudayaannya yang dengan sikap serba sangar, mudah menggunakan senjata untuk menyelesaikan suatu masalah. Namun sebenarnya ini sebagai penggambaran watak suku madura yang tegas dan berani bertindak.
Watak tersebut memang sudah sangat melekat pada masyarakat madura, karena kerasnya perjuangan masyarakat madura dalam menjalani kehidupan akibat kondisi alam yang kurang mendukung, tanah yang kurang subur, relative kering dan gersang. Karena hal inilah untuk mempertahankan hidup demi sejengkal tanah masyarakat madura bernai meregang nyawa.
Suku madura memang terkenal dengan gaya bahasa yang blak-blakan serta sifatnya yang mudah tersinggung dan keras namun sebenarnya dalam kesehariannya sifat-sifat orang madura lebih egaliter dan terbuka berbeda dengan sifat masyarakat jawa. masyarakat madura juga dikenal dengan masyarakat yang sangat disiplin, hemat, dan rajin bekerja. Sekalipun terlihat miskin masyarakat suku madura pasti akan menyisihkan penghasilannya untuk simpanan untuk naik haji sepeprti yang diketahui suku madura sangat menjunjung tinggi nilai agama islam.
Suku madura adalah orang-orang yang mudah menerima keadaan, berusaha mengalah, dan cenderung berprasangka baik terhadap orang lain.namun karena hal ini juga banyak yang memanfaatkan keluguan orang madura dan dalam berperilaku suku madura akan selalu apa adanya dalam bertindak, suara yang tegas dan ucapan yang jujur merupakan bentuk keseharian suku madura.
Karena dibentuk dengan kehidupan yang menantang suku madura mempunyai sifat keberanian jiwa dan fisik yang tinggi, berjiwa keras dan ulet, penuh percaya diri, defensive dalam situasi bahaya dan genting, bersifat terbuka, lugas dalam bertutur, serta menjunjung tinggi martabat dan harga diri
Masyarakat madurapun sangat mementingkan harga diri dalam kehidupannya, merekapun juga mempunyai peribahsa dalam kehidupannya yaitu “lebbi bagus pote tolling, atembang pote mata” yang artinya lebih baik mati (putih tulang) daripada malu (putih mata).
Masyarakat madura mempunyai tiga unsur dalam berperilaku, yaitu :
1.     kesopanan
kesopanan merupakan salah satu unsure dalam berperilaku masyarakat madura, walaupun banyak yang menilai suku madura dengan sifat yang kasar tetapi mereka sangat menghargai kesopanan yang ada. Karena menurut mereka tidak ada yang beda, mau kaya atau miskin, cantik atau tampan semuanya sama yang penting nilai tatakramanya.
2.    kehormatan
masyarakat suku madura juga sangat mengutamakan kehormatan dan penghargaan, seperti hormat kepada orang yang lebih tua maupun yang mempunyai kedudukan social yang tinggi.
3.    agama
seperti yang diketahui suku madura adalah suku yang begitu kental nilai keagamaannya serta  menjunjung tinggi nilai keagamaannya. Oleh karena itu mereka akan sangat menghargai seseorang yang beragama islam dan sebagai salah satu unsur berperilaku yang paling utama di masyarakat madura.
Tiga hal tersebut adalah hal yang tidak pernah telepas dari adat suku madura.
0 Responses